132 negara dukung rencana hari tsunami dunia
26 November 2015 02:08 WIB
Ketua Liga Parlemen Jepang, Nikai Toshi Hiro (kiri) dan Anggota Liga Parlemen Jepang, Fukui (tengah) berbicara pada pertemuan dengan Pemda Aceh di Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, Rabu (25/11). Parlemen Liga Jepang menyatakan negaranya meminta dukungan pemerintah Indonesia dan bersama 132 negara lainnya yang sudah menyatakan setuju untuk mengusulkan tanggal 5 Nopember kepada PBB sebagai Hari Tsunami Internasional. (ANTARA FOTO/Ampelsa)
Banda Aceh (ANTARA News) - Ketua Liga Parlemen Jepang-Indonesia Toshihiro Nikai menyatakan sebanyak 132 negara telah menyatakan dukungannya terhadap gagasan penetapan hari tsunami dunia yang akan diperingati pada setiap 5 November.
"Gagasan yang kami ajukan ini sudah mendapat dukungan dari banyak negara yang nantinya akan dibawa dalam sidang PBB," katanya di Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan itu disampaikannya dalam kunjungan beberapa hari ke Provinsi Aceh dengan salah satu agenda ziarah kuburan massal korban tsunami di Lambaro Kabupaten Aceh Besar dan mengunjungi museum tsunami di Banda Aceh.
Menurut dia gagasan penetapan 5 November sebagai hari tsunami dunia salah satunya dilatarbelakangi ada tokoh di Jepang pada 160 tahun yang lalu. Ia berperan dalam menyelamatkan masyarakat di satu kampung saat bencana tsunami melanda kawasan tersebut.
"Penetapan tanggal tersebut juga sebagai upaya mengenang apa yang sudah pernah dilakukan seorang tokoh di Jepang pada tempo dulu," katanya.
Pihaknya juga sudah meminta dukungan kepada Pemerintah Indonesia terkait penetapan hari tsunami dunia tersebut.
"Permintaan dukungan pertama ke Indonesia karena Indonesia juga merasakan bencana dahsyat pada penghujung tahun 2004," katanya.
Ia menyampaikan belasungkawa terhadap musibah yang melanda Aceh pada tahun 2004 dan dirinya juga menilai masyarakat di Provinsi Aceh khususnya pantang menyerah pascabencana besar yang melanda sebagian besar daerah pesisir.
"Masyarakat tidak pernah menyerah dan terus bangkit untuk membangun daerah kearah lebih baik," katanya.
"Gagasan yang kami ajukan ini sudah mendapat dukungan dari banyak negara yang nantinya akan dibawa dalam sidang PBB," katanya di Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan itu disampaikannya dalam kunjungan beberapa hari ke Provinsi Aceh dengan salah satu agenda ziarah kuburan massal korban tsunami di Lambaro Kabupaten Aceh Besar dan mengunjungi museum tsunami di Banda Aceh.
Menurut dia gagasan penetapan 5 November sebagai hari tsunami dunia salah satunya dilatarbelakangi ada tokoh di Jepang pada 160 tahun yang lalu. Ia berperan dalam menyelamatkan masyarakat di satu kampung saat bencana tsunami melanda kawasan tersebut.
"Penetapan tanggal tersebut juga sebagai upaya mengenang apa yang sudah pernah dilakukan seorang tokoh di Jepang pada tempo dulu," katanya.
Pihaknya juga sudah meminta dukungan kepada Pemerintah Indonesia terkait penetapan hari tsunami dunia tersebut.
"Permintaan dukungan pertama ke Indonesia karena Indonesia juga merasakan bencana dahsyat pada penghujung tahun 2004," katanya.
Ia menyampaikan belasungkawa terhadap musibah yang melanda Aceh pada tahun 2004 dan dirinya juga menilai masyarakat di Provinsi Aceh khususnya pantang menyerah pascabencana besar yang melanda sebagian besar daerah pesisir.
"Masyarakat tidak pernah menyerah dan terus bangkit untuk membangun daerah kearah lebih baik," katanya.
Pewarta: Muhammad Ifdhal
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: