Tokyo (ANTARA News) - Saham-saham Tokyo, Rabu, berguguran, setelah selama lima hari berturutan untung karena kekhawatiran atas penembakan jet tempur Sukhoi Su-24 Rusia oleh Turki menyeret pasar ke wilayah negatif.

Penurunan menggarisbawahi kekhawatiran para investor tentang implikasi lebih luas dari insiden di perbatasan Suriah tersebut.

"Turki menembak jatuh pesawat Rusia, ini tentunya bukan peristiwa positif untuk pasar -- ini bukan sesuatu yang kita bisa abaikan dan terus mendorong harga saham lebih tinggi," Chihiro Ohta, manajer umum informasi investasi SMBC Nikko Securities Inc, mengatakan kepada Bloomberg News.

Investor Jepang juga menunggu data ekonomi baru pekan ini --termasuk angka inflasi, pengangguran dan pengeluaran-- serta rincian paket stimulus pemerintah.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo ditutup turun 0,39 persen atau 77,31 poin menjadi 19.847,58, mengantarnya ke tingkat tertinggi tiga bulan.

Indeks Topix dari seluruh saham papan utama jatuh 0,70 persen, atau 11,27 poin, menjadi berakhir di 1.594,67.

Kekhawatiran tentang ketegangan geopolitik mendorong mata uang safe haven yen lebih tinggi, yang menjadi negatif bagi saham-saham eksportir utama Jepang.

Toyota jatuh 0,47 persen menjadi 7.600 yen, sementara produsen mobil saingannya Nissan turun 0,81 persen menjadi 1.282,5 yen dan Sony turun 1,87 persen menjadi 3.245 yen.

Raksasa perbankan Mitsubishi UFJ turun 2,06 persen menjadi 804,8 yen.

Saham penerbangan juga terpukul, dengan Japan Airlines jatuh 0,88 persen menjadi 4.371 yen, sementara All Nippon Airways merosot 1,71 persen menjadi 355,5 yen.

Saham Sharp bergejolak ditutup datar pada 150 yen setelah naik lebih dari lima persen pada istirahat makan siang.

Di pasar valuta asing, dolar merosot menjadi 122,36 yen dari 122,55 yen pada Selasa di New York.