Tokyo (ANTARA News) - Saham-saham Tokyo dibuka 0,34 persen lebih rendah pada Rabu, karena yen menguat dan kegelisahan atas penembakan jet tempur Rusia oleh Turki menekan pasar, setelah kenaikan beruntun selama lima sesi.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo turun 68,05 poin menjadi 19.856,84 di awal perdagangan, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham papan utama turun 0,37 persen atau 5,96 poin menjadi 1.599,98.

Penurunan saham-saham Tokyo menyusul kenaikan moderat di Wall Street setelah saham-saham terkait minyak bumi terangkat oleh reli di pasar minyak setelah insiden penembakan di perbatasan Suriah.

"Turki menembak jatuh pesawat Rusia ini tentunya bukan peristiwa positif untuk pasar -- ini bukan sesuatu yang kita bisa abaikan dan terus mendorong harga saham lebih tinggi," Chihiro Ohta, manajer umum informasi investasi SMBC Nikko Securities Inc, mengatakan kepada Bloomberg News.

"Tapi pasar AS cukup tenang. Sentimen menunggu dan melihat kemungkinan berlanjut."

Penguatan yen juga memukul beberapa saham eksportir karena dolar tergelincir menjadi 122,45 yen dari 122,55 yen pada Selasa di New York.

Investor Jepang juga menunggu data ekonomi baru pekan ini -- termasuk angka inflasi, pengangguran dan pengeluaran -- serta rincian paket stimulus pemerintah.

Pada Selasa, data pemerintah AS memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto kuartal ketiga ekonomi utama dunia itu mencapai 2,1 persen dari perkiraan sebelumnya 1,5 persen.

Angka kepercayaan konsumen AS turun sedikit pada November dari bulan sebelumnya, terutama karena pandangan kurang menguntungkan konsumen atas pasar pekerjaan.

Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,11 persen, sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 naik 0,12 persen dan indeks komposit Nasdaq naik tipis 0,01 persen.

Pada perdagangan mata uang di Asia, Rabu, euro naik menjadi 1,0656 dolar dan 130,48 yen dari 1,0642 dolar dan 130,42 yen di perdagangan AS, Selasa.