London (ANTARA News) - Kuasa Usaha Tetap Perwakilan RI, KBRI Antananarivo, Artanto S Wargadinata, mengunjungi Workshop Ms. Rasoloarinimaro Ratsaray yang berhasil mengembangkan kerajinan tangan berbahan baku eceng gondok menjadi produk kerajinan tangan yang mempunyai nilai tambah ekonomi.

Ms. Rasoloarinimaro Ratsaray adalah seorang perajin Malagasy binaan KBRI Antananarivo melalui program Capacity Building kolaborasi tripartit antara KBRI Antananarivo, Benchmark Group dan LLP-UKM/ SEMSKO pada Juni tahun lalu di Madagaskar, demikian Pensosbud KBRI Antananarivo Madagaskar, Rakotondrina Barnab kepada Antara London, Rabu.

KBRI Antananarivo juga mengunjungi proyek percontohan demplot kedelai milik Mr. Ralambosoa Jean yang merupakan binaan KBRI bekerja sama dengan Kementerian Pertanian RI dalam proyek percontohan pembudidayaan kedelai Indonesia di Ambohimangakely.

Kuasa Usaha Tetap Perwakilan RI, Artanto S Wargadinata menyebutkan keberhasilan kedua binaan dengan sektor yang berbeda tersebut merupakan implementasi kerja sama Indonesia dan Madagaskar dalam rangka pemberian capacity building kepada warga Malagasy guna meningkatkan ekonomi Madagaskar.

KBRI Antananarivo diundang menghadiri acara pembukaan pameran kreativitas VOATRA tempat produk kerajinan tangan berbahan baku eceng gondok Ms. Rasoloarinimaro Ratsaray dipamerkan di stand Kementerian Kerajnan Tangan Madagaskar bertempat di kantor Wali Kota Antananarivo.

Dalam sambutannya, menteri Pertanian Madagaskar Rolland Ravatomanga, mewakili pemerintah Madagaskar menyampaikan kedudukan penting produk kerajinan tangan dalam peningkatan ekonomi Malagasy. Tercatat pengunjung lokal dan asing tertarik pada produk kerajinan tangan berbahan baku eceng gondok.

Untuk itu, kerja sama antara pemerintah, perajin Malagasy dan sektor tercatat bahwa para pengunjung lokal dan asing tertarik pada produk kerajinan tangan berbahan baku eceng gondok. Hal itu perlu ditingkatkan untuk memberikan nilai produk Vita Malagasy (buatan Malagasy) baik di pasar lokal maupun internasional.