Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menegaskan pembebasan lahan dalam proyek tol dalam kota Bandung ruas Pasteur-Cileunyi akan selesai tahun ini sehingga akhir 2017 Bandung sudah memiliki jalan tol dalam kota.

Dalam pertemuan dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Kantor Kemenko Kemaritiman Jakarta, Selasa, Rizal mengatakan jalan tol dalam kota dibutuhkan guna mengurai kemacetan di Bandung.

"Mudah-mudahan sebelum Januari 2016 semua bisa beres sehingga proyeknya bisa selesai akhir 2017," kata Rizal.

Proyek pembangunan jalan tol sepanjang 20 kilometer itu telah direncanakan sejak beberapa tahun silam, namun sayang sekitar 15 km di antaranya menghadapi kendala pembebasan lahan akibat pelebaran jalan yang menerabas tanah kementerian/lembaga.

"Sehabis ini, kami minta Pak Wali Kota tulis surat kepada kami, kementerian/lembaga mana, atau BUMN mana yang tanahnya kena. Soal aturan dan pengambialihannya bagaimana, kami akan hubungi (kementerian/lembaga) satu-satu," janji Rizal.

Rizal menjelaskan, sedianya pembangunan tol dalam kota itu baru akan selesai pada 2019, namun dia bersikeras ingin konstruksi dipercepat sehingga bisa selesai akhir 2017.

Ia bahkan meminta kontraktor ditambah dengan kontraktor berstandar kualitas sama agar proyek itu dipercepat.

"Kita harus malu dengan Tiongkok yang bisa bikin jalan tol 1.000 km setahun. Walaupun memang pembebasan tanahnya sistem otoriter. Tapi kami ingin konstruksi (tol ini) dipercepat," tegasnya.

Terkait pembiayaan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menuturkan Japan International Corporation Agency (JICA) sudah memberikan pinjaman sebesar Rp1,5 triliun untuk pendanaan proyek tahap pertama di 5 kilometer pertama yang akan diluncurkan awal 2016, sedangkan total dana dibutuhkan adalah Rp5 triliun.

"JICA dari dulu tertarik mendanai tol dalam kota Bandung, jadi dana ada, gambar ada, tapi tidak bisa dibangun karena mentok di koordinasi itu," kata Rizal.