Batam (ANTARA News) - Ribuan buruh dari sejumlah kawasan Industri Batam Centre nekad beriring-iringan untuk melakukan unjukrasa ke Pusat Pemerintahan Kota Batam, Selasa meski hujan lebat terus mengguyur sejak pagi.
Berdasarkan pengamatan Antara, ratusan buruh dengan sejumlah atribut berkumpul di depan PT BBA Batam Centre tidak jauh dari Kawasan Industri Tunas.
Dari luar pagar mereka mencoba mengajak buruh-buruh lain yang masih bekerja untuk berunjuk rasa. Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari kepolisian dan pengamanan internal perusahaan.
Petugas menghalau agar buruh tidak memasuki kawasan dalam perusahaan dan melakukan sweeping. Sejumlah petugas anti huru-hara dengan menggunakan motor juga menuju lokasi itu.
Selanjutnya ratusan buruh lain juga berkumpul di depan Kawasan Industri Puri 2000 tepatnya di depan pabrik PT Panasonic.
Buruh dengan menggunakan motor berjajar rapi untuk menuju pusat pemerintahan Batam Centre. Iring-iringan tersebut dikawal oleh mobil polisi dan pasukan anti huru-hara.
Direktur Sabhara Polda Kepri Kombes Pol Anang Sumpena mengatakan ada sekitar 2.000 anggota kepolisian mengamankan aksi buruh di Batam.
"Kami tidak mau menganggap remeh. Kami tambah personil dari sekitar 1.500 orang menjadi 2.000 orang," kata dia.
Ia mengatakan anggota disebar pada sejumlah kawasan industri dan lokasi ujuk rasa di Pemkot Batam.
Sementara itu, hampir semua kawasan industri Batam mendapat penjagaan ketat. Pagar kawat berduri juga dipasang mengantisipasi agar buruh dari luar tidak masuk kawasan.
Sebelumnya Kapolda Kepri, Brigjen Pol Arman Depari menyatakan akan melakukan tindakan tegas jika ada buruh melakukan sweeping.
"Silakan menyampaikan aspirasi sesuai dengan ketentuan. Kami siap mengawal. Namun jika ada yang melakukan sweeping kami akan menindak tegas," kata dia.
Ribuan buruh Batam nekad unjukrasa meski hujan lebat
24 November 2015 10:42 WIB
Ribuan buruh melakukan longmars untuk berunjuk rasa di depan gedung Walikota Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu (21/11).(ANTARA FOTO/Fadlansyah/pd/15)
Pewarta: Larno
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: