Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR RI dari Partai Golkar, Misbakhun, mengutuk aksi penyerangan yang dilakukan oleh 30 preman bersenjata terhadap Tim Posko Rumah Aspirasi Misbakhun saat memasang baliho bebas narkoba di Kelurahan Petahunan, Kecamatan Gading Rejo, Kota Pasuruan, Minggu (22/11) malam.

"Saya prihatin dan mengutuk keras aksi premanisme yang terjadi di Kota Pasuruan. Dan saya meminta aparat kepolisian bertindak sigap untuk mengusut tuntas kasus tersebut," katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (23/11).

Misbakhun menghimbau masyarakat Kota Pasuruan untuk tidak mudah terprovokasi aksi premanisme dengan tetap solid menjaga dan membangun suasana kondusif.

Dia berharap masyarakat Kota Pasuruan untuk menjaga dan membangun suasana kondusif, apalagi ini menjelang Pilkada 9 Desember.

"Jangan sampai salah satu agenda nasional, yakni Pilkada serentak ternodai oleh aksi kekerasan dalam persaingan Pilkada di Kota Pasuruan,"

Dia mengatakan, karena itu dirinya menghimbau masyarakat jangan mudah termakan dan terprovokasi isu apapun yang tujuannya untuk melakukan kekerasan.

Hal itu menurut dia, sejalan dengan himbauan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu bahwa para peserta pilkada serentak 2015 "bertanding" secara sehat, yang menang maupun kalah harus saling menerima.

"Saya mengajak seluruh elemen masyarakat di Kota Pasuruan untuk menjaga situasi agar selalu kondusif saat ini, dan tetap terjaga sampai kapanpun," ujarnya.

Dia mengatakan, tuga kita semua menjaga suasana masyarakat tetap dalam persaingan kompetisi demokrasi pilkada yang sehat di Kota Pasuruan.

Sebelumnya, Tim Posko Rumah Aspirasi Misbakhun mulai memasang baliho pada Minggu (22/11) pukul 15.00 WIB.

Koordinator Tim Posko, H. Malik mengatakan, pemasangan baliho itu rencananya di 20 titik namun baru memasang di 16 titik peristiwa penyerangan itu terjadi.

Malik mengungkapkan, ketika Tim memasang di Kelurahan Petahunan, Kecamatan Gading Rejo, tiba-tiba ada 30 orang berkendaraan bermotor sambil membawa pentungan dan pistol menyerang Tim Posko.

Kejadiannya 22.30 WIB, saat teman-teman konsentrasi pasang baliho, tiba-tiba kami didatangi 30 preman bawa pentung dan pistol dan langsung menyerang kami," ujarnya.

Malik mengatakan dalam kejadian itu, ada dua korban yang dahinya dipukul gagang pistol sehingga harus dibawa ke rumah sakit untuk penanganan medis.

Selain itu, menurut Malik kameranya dirampas preman dan 10 menit setelah kejadian itu, aparat Polsek Gading Rejo datang ke tempat kejadian peristiwa (TKP) untuk penyelidikan lebih lanjut.