London (ANTARA News) - Mahasiswa Jurusan Musikologi University of Poitiers, Prancis, antusias mengikuti pelatihan angklung yang diberikan Sam Udjo dari kelompok Angklung Udjo di Universitas Poitiers, kota Poitiers, Prancis.

Selain mengadakan workshop sebanyak dua kali, tim kesenian angklung Saung Udjo juga mengelar konser musik angklung yang diadakan di Auditorium Saint Germain Poitiers, demikian anggota tim angklung saung Udjo, Ahadian Hadikusumah kepada Antara London, Minggu.

Pertunjukan konser musik angklung dihadiri oleh 150 penonton yang terdiri Rektorat Universitas Poitiers, mahasiswa dan pelajar Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Poitiers.

Menurut Ahadian Hadikusumah, pertunjukan musik angklung juga dihadiri masyarakat sekitar dibawakan dengan konsep berbeda, yaitu menampilkan kesenian angklung tradisional hingga angklung masa kini dengan membawakan musik klasik seperti Blue Danube.

Tim kesenian angklung Saung Udjo melakukan lawatan di Prancis dalam rangka memperingati lima tahun angklung ditetapkan oleh badan PBB UNESCO sebagai Warisan Dunia Tak Benda (World Intangible Cultural Heritage) sekaligus peringatan 70 tahun UNESCO.

Pertunjukan di kota Poitiers, lima jam dari kota Paris, diawali dengan sesi angklung buhun helaran, diikuti musik arumba, dan dilanjutkan interaktif angklung yang dipandu Kang Sam Udjo.

Usai angklung interaktif dilanjutkan dengan sesi angklung orchestra yang membawakan tujuh lagu dari tujuh propinsi, dan lagu Blue Danube dengan konduktor Wildan serta lagu Es lilin berkolaborasi dengan tari jaipongan.

Angklung interaktif memainkan Lagu Ibu Kita Kartini, selain itu Lagu bergenre Keroncong berjudul Nyiur Hijau, serta Burung Kakatua dan lagu We are the world.

Kebahagiaan penonton terlihat saat disampaikan angklung yang mereka mainkan dapat dibawa pulang.



Angklung tersebut merupakan cenderamata persembahan dari Atase Dikbud Indonesia di Prancis, sebagai tanda apresiasi bagi tamu yang hadir, demikian Ahadian Hadikusumah.