Mensos Khofifah: percepat penyaluran Rastra
23 November 2015 02:45 WIB
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kiri) menyalami warga saat kunjungan kerja di Jepara, Jawa Tengah, Minggu (22/11). Mensos mengatakan proses pencairan rastra beras ke13 di wilayah Jateng sudah selesai 100% dan untuk rastra beras ke 14 tinggal 2%, sedangkan pencairan rastra beras ke 13 seluruh wilayah Indonesia sudah mencapai 77,8% sedang rastra beras ke 14 mencapai 55,26%. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)
Jepara (ANTARA News) - Semua provinsi di Tanah Air diminta melakukan percepatan penyaluran beras untuk keluarga pra-sejahtera (Rastra) ke-13 dan 14 kepada masyarakat, kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
"Penyaluran Rastra secara nasional untuk Rastra ke-13 sudah mencapai 77,8 persen, sedangkan Rastra ke-14 baru 55,26 persen," ujarnya saat memantau pembagian beras untuk keluarga pra-sejahtera di Balai Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Minggu.
Sementara jumlah penerima Rastra, kata dia, sekitar 15,15 juta rumah tangga penerima manfaat (RTPM).
Pada kesempatan tersebut, dia menyebutkan, bahwa Provinsi Jateng merupakan provinsi yang paling cepat mendistribusikan Rastra ke-13 dan 14 kepada masyarakat.
"Kami apresiasi Pemprov Jateng dan Perum Bulog Divre Jateng yang telah bekerja keras menyalurkan Rastra tersebut," ujarnya.
Pendistribusian alokasi beras untuk keluarga pra-sejahtera itu, di Jateng sudah mencapai 100 persen untuk Rastra ke-13, sedangkan Rastra ke-14 hanya tersisa 2 persen yang belum terdistribusikan.
Terkait dengan stok beras yang dikuasai Perum Bulog, kata dia, tidak ada permasalahan.
"Stok beras untuk kebutuhan Rastra secara nasional masih aman," ujarnya.
Beras yang tersimpan di gudang Perum Bulog yang tersebar di berbagai daerah, hingga kini masih tersedia 1,6 juta ton.
Stok beras sebanyak itu, katanya, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga April 2016.
Adanya sinergi antara Program Keluarga Harapan (PKH) dengan Rastra, diklaim dapat menjadi bantalan sosial ekonomi masyarakat dengan status sosial ekonomi terendah.
Dalam kunjungannya ke Kota Ukir, Khofifah juga mengunjungi Kantor Pos Pecangaan, Jepara, untuk memantau secara langsung penyerahan dana bantuan PKH yang ditargetkan pencairannya tuntas pekan kedua bulan Desember 2015.
Jumlah penerima PKH di Kecamatan Pecangaan tercatat sebanyak 675 keluarga sangat miskin yang tersebar di 12 desa.
"Penyaluran Rastra secara nasional untuk Rastra ke-13 sudah mencapai 77,8 persen, sedangkan Rastra ke-14 baru 55,26 persen," ujarnya saat memantau pembagian beras untuk keluarga pra-sejahtera di Balai Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Minggu.
Sementara jumlah penerima Rastra, kata dia, sekitar 15,15 juta rumah tangga penerima manfaat (RTPM).
Pada kesempatan tersebut, dia menyebutkan, bahwa Provinsi Jateng merupakan provinsi yang paling cepat mendistribusikan Rastra ke-13 dan 14 kepada masyarakat.
"Kami apresiasi Pemprov Jateng dan Perum Bulog Divre Jateng yang telah bekerja keras menyalurkan Rastra tersebut," ujarnya.
Pendistribusian alokasi beras untuk keluarga pra-sejahtera itu, di Jateng sudah mencapai 100 persen untuk Rastra ke-13, sedangkan Rastra ke-14 hanya tersisa 2 persen yang belum terdistribusikan.
Terkait dengan stok beras yang dikuasai Perum Bulog, kata dia, tidak ada permasalahan.
"Stok beras untuk kebutuhan Rastra secara nasional masih aman," ujarnya.
Beras yang tersimpan di gudang Perum Bulog yang tersebar di berbagai daerah, hingga kini masih tersedia 1,6 juta ton.
Stok beras sebanyak itu, katanya, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga April 2016.
Adanya sinergi antara Program Keluarga Harapan (PKH) dengan Rastra, diklaim dapat menjadi bantalan sosial ekonomi masyarakat dengan status sosial ekonomi terendah.
Dalam kunjungannya ke Kota Ukir, Khofifah juga mengunjungi Kantor Pos Pecangaan, Jepara, untuk memantau secara langsung penyerahan dana bantuan PKH yang ditargetkan pencairannya tuntas pekan kedua bulan Desember 2015.
Jumlah penerima PKH di Kecamatan Pecangaan tercatat sebanyak 675 keluarga sangat miskin yang tersebar di 12 desa.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: