Nablus, Palestina (ANTARA News) - Dua warga Palestina penyerang warga Israel dengan pisau dan mobil di Tepi Barat, Minggu, dibunuh saat warga sipil dan pasukan keamanan datang, kejadian terbaru dalam gelombang kekerasan yang terjadi hampir dua bulan.

Tidak ada warga Israel yang dilaporkan menderita luka parah dari serangan tersebut, yang terjadi setelah adanya tanda penurunan kekerasan minggu lalu sebelum serangkaian penyerangan dimulai pada Kamis.

Serangan pertama pada Minggu memperlihatkan seorang wanita Palestina mencoba menusuk seorang warga Israel dan digagalkan oleh warga Israel setempat kemudian ditembak oleh tentara.

Militer Israel mangatakan bahwa serangan tersebut terjadi di persimpangan sebelah selatan Nablus, menambahkan bahwa pasukan dan para pengamat menanggapi ancaman langsung tersebut dan menembak si penyerang.

Pejabat keamanan Palestina membenarkan bahwa wanita tersebut meninggal akibat luka. Serangan tersebut terjadi di wilayah yang disebut warga Israel sebagai Persimpangan Samaria dan Persimpangan Hawwara bagi warga Palestina.

Seorang penduduk Yahudi setempat, Gershon Meshika, mengatakan dirinya menabrak penyerang dengan mobilnya sebelum seorang tentara menembaknya.

"Saya melihat seorang teroris mengejar seorang anak dan dia menggenggam sebilah pisau, saya menerobos ke kanan dan menabraknya dengan kecepatan tinggi. Wanita tersebut jatuh dan kemudian seorang tentara datang dan menyelesaikan pekerjaannya," ujarnya.

Pihak militer tidak mengonfirmasi siapa sasaran penyerang tersebut.

Selanjutnya, seorang warga Palestina yang mengemudikan sebuah taksi mencoba menabrak warga dan menyerang mereka dengan pisau sebelum ditembak, ujar kepolisian.

"Seorang pria asal Palestina di persimpangan Kfar Adumim dengan taksi Palestina mencoba menabrak warga sipil," ujarnya.

"Ketika dirinya gagal, dia keluar dari mobil dengan sebilah pisau dan mencoba menusuk. Teroris tersebut ditembak oleh warga sipil dan meninggal akibat luka yang didapatkannya," tambahnya.

Serangan tersebut merupakan yang terbaru dalam gelombang kekerasan sejak 1 Oktober lalu yang menewaskan 88 orang Palestina, termasuk seorang warga Israel asal Arab, dan 15 warga Israel.

Banyak dari warga Palestina yang terbunuh diduga sebagai penyerang.

Pada Sabtu malam polisi menahan seorang warga Palestina yang diduga telah menusuk empat warga Israel di kota Kiryat Gat.

Departemen keamanan internal Shin Bet pada Minggu mengidentifikasi penyerang tersebut sebagai Mohammad Tarda, 18, yang berasal dari sebuah desa dekat kota Hebron.