Kuala Lumpur (ANTARA News) - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa negara-negara anggota ASEAN perlu meningkatkan kerja sama intelijen.

"ASEAN perlu meningkatkan kerja sama intelijen dan melakukan kerja sama dalam memperkuat peraturan hukum," katanya di Persidangan Pleno Konferensi Tingkat Tinggi ke-27 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu.

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa dalam beberapa hari ini dunia dikejutkan oleh kabar duka dari aksi kekerasan yang terjadi di beberapa negara.

Oleh karena itu, menurut dia, implementasi konvensi ASEAN mengenai pemberantasan terorisme perlu diperbaiki.

Selain isu terorisme, Presiden juga menyoroti penanganan migrasi tidak biasa dan masalah Laut Tiongkok Selatan.

Mengenai sengketa Laut Tiongkok Selatan dia menekankan bahwa perdamaian dan keamanan Laut Tiongkok Selatan harus tercipta dan hukum internasional harus dihormati.

Presiden juga menyampaikan upaya pemerintah Indonesia menangani kebakaran lahan dan hutan, serta kebijakan yang selanjutnya akan diterapkan guna mencegah dan mengatasi kebakaran lahan dan hutan.

Presiden mengingatkan bahwa 2015 merupakan tahun penting bagi ASEAN karena Masyarakat ASEAN akan mulai dijalankan.

"Kita akan menjadi satu masyarakat, kebersamaan harus dikedepankan dan kerja sama harus ditonjolkan," katanya.

"Tanpa kesatuan dan sentralitas ASEAN, kawasan ini akan menjadi perebutan pengaruh kekuatan besar dan ASEAN harus mampu menghadirkan perdamaian dan kestabilan kawasan," kata dia.

Ia menambahkan ASEAN juga harus bisa memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah-masalah dunia.