Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena dolar AS menguat dan menekan logam mulia.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 1,6 dolar AS atau 0,15 persen menjadi menetap di 1.076,30 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik pada Jumat. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah.

Emas berada di bawah tekanan lebih lanjut ketika laporan yang dirilis oleh Federal Reserve Amerika Serikat menunjukkan indeks manufaktur distrik Kansas City naik dua poin menjadi positif satu poin, yang dicatat analis sebagai angka positif pertama sejak Februari.

Angka pesanan baru telah meningkat menjadi positif lima, dan angka produksi di positif tiga.

Logam mulia mendekati tingkat terendah enam tahun pada Jumat, tetapi berbalik naik karena perdagangan teknikal. Namun masih ditutup lebih rendah daripada hari sebelumnya.

Para analis percaya bahwa satu-satunya alasan emas tidak jatuh lebih dalam dari yang terjadi Jumat adalah karena perdagangan teknikal.

Potensi kenaikan suku bunga pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) pada Desember telah mempertahankan harga dalam saluran ketat dan rendah.

Harapan awalnya untuk penundaan kenaikan suku bunga hingga 2016, tetapi pertemuan FOMC pada akhir Oktober meninggalkan pintu terbuka bagi The Fed untuk menaikkan suku sebelum akhir 2015.

Peningkatan suku bunga Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.

Sementara perak untuk pengiriman Desember turun 12,6 sen atau 0,89 persen menjadi ditutup pada 14,096 dolar AS per ounce.

Platinum untuk pengiriman Januari turun 2,2 dolar AS atau 0,26 persen menjadi ditutup pada 855,90 dolar AS per ounce, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua. (Uu.A026)