JK bertemu PM Papua Nugini di Manila
19 November 2015 14:13 WIB
Bilateral RI-PNG Wapres Jusuf Kalla (kiri) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill (kanan) menjelang pertemuan bilateral kedua negara pada Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Manila, Filipina, Rabu (18/11). (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Papua Nugini Peter ONeill di sela-sela acara Konferensi Tingkat Tinggi Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) di Manila, Filipina, (18/11) .
Hal itu disampaikan dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dalam pertemuan bilateral itu, Wapres RI menyampaikan penghargaan atas peran Pemerintah Papua Nugini dalam membantu pembebasan warga negara Indonesia (WNI) yang diculik di daerah perbatasan RI-Papua Nugini pada September 2015 lalu.
Pada kesempatan itu, kedua pemimpin juga sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama ekonomi.
Sebagai negara tetangga terdekat yang berbatasan langsung, kedua pemimpin sepakat memperkuat kerja sama perdagangan di wilayah perbatasan kedua negara.
Langkah itu, menurut Wapres Jusuf Kalla, akan meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan di wilayah perbatasan Indonesia.
Nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Papua Nugini pada 2014 mencapai 206,68 juta dolar AS dengan surplus bagi Indonesia sebesar 111,55 juta dolar AS.
Wapres RI juga mendorong kelanjutan partisipasi delegasi bisnis Papua Nugini dalam kegiatan Trade Expo Indonesia dan pameran perdagangan lainnya di Indonesia.
Terkait dengan APEC, Wapres RI menyampaikan dukungan Indonesia kepada Papua Nugini yang akan menjadi ketua dan tuan rumah pertemuan APEC pada 2018.
Wapres Jusuf Kalla juga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan pengembangan kapasitas terkait dengan pelaksanaan pertemuan APEC pada saat keketuaan Papua Nugini.
"Saya merekomendasikan kedua belah pihak untuk melaksanakan konsultasi rutin terkait inisiatif kebijakan dan isu-isu lainnya yang terkait dengan keketuaan Papua Nugini dalam APEC tahun 2018," ujar dia.
Hal itu disampaikan dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dalam pertemuan bilateral itu, Wapres RI menyampaikan penghargaan atas peran Pemerintah Papua Nugini dalam membantu pembebasan warga negara Indonesia (WNI) yang diculik di daerah perbatasan RI-Papua Nugini pada September 2015 lalu.
Pada kesempatan itu, kedua pemimpin juga sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama ekonomi.
Sebagai negara tetangga terdekat yang berbatasan langsung, kedua pemimpin sepakat memperkuat kerja sama perdagangan di wilayah perbatasan kedua negara.
Langkah itu, menurut Wapres Jusuf Kalla, akan meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan di wilayah perbatasan Indonesia.
Nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Papua Nugini pada 2014 mencapai 206,68 juta dolar AS dengan surplus bagi Indonesia sebesar 111,55 juta dolar AS.
Wapres RI juga mendorong kelanjutan partisipasi delegasi bisnis Papua Nugini dalam kegiatan Trade Expo Indonesia dan pameran perdagangan lainnya di Indonesia.
Terkait dengan APEC, Wapres RI menyampaikan dukungan Indonesia kepada Papua Nugini yang akan menjadi ketua dan tuan rumah pertemuan APEC pada 2018.
Wapres Jusuf Kalla juga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan pengembangan kapasitas terkait dengan pelaksanaan pertemuan APEC pada saat keketuaan Papua Nugini.
"Saya merekomendasikan kedua belah pihak untuk melaksanakan konsultasi rutin terkait inisiatif kebijakan dan isu-isu lainnya yang terkait dengan keketuaan Papua Nugini dalam APEC tahun 2018," ujar dia.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
Tags: