Emas naik setelah data AS lebih buruk dari perkiraan
19 November 2015 05:34 WIB
ilustrasi Harga Jual Emas Naik Seorang petugas memperlihatkan emas batangan produksi PT Antam di Jakarta, Senin (19/1). Harga jual emas Antam tercatat Rp 553.000 per gram atau meningkat Rp 28.000 per gram dibandingkan perdagangan pada awal tahun sebesar Rp 525.000 per gram. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena data ekonomi AS yang lebih buruk dari perkiraan memberikan dukungan terhadap logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 0,1 dolar AS, atau 0,01 persen, menjadi menetap di 1.068,70 dolar AS per ounce.
Para analis mengatakan bahwa emas membukukan kenaikan tipis karena para pedagang tetap berhati-hati setelah pembatalan pertandingan sepak bola antara Jerman dan Belanda karena ketakutan ancaman bom, dan juga baku tembak antara polisi Paris dan kelompok militan bersenjata.
Beberapa analis percaya bahwa emas mendapat dukungan ketika Departemen Perdagangan mengatakan jumlah rumah baru (housing starts) milik pribadi di AS pada Oktober berada pada tingkat tahunan disesuaikan secara musiman 1,06 juta unit, di bawah perkiraan pasar.
Emas naik karena para pedagang membatasi spekulasi mereka setelah laporanan lebih buruk dari perkiraan menjelang rilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Oktober, kata para analis.
Para analis percaya risalah kemungkinan akan memberikan indikasi yang kuat untuk arah Fed berkaitan dengan kenaikan suku bunga pada Desember.
Risalah pertemuan akan keluar setelah penutupan pasar, tetapi pada pukul 18.00 GMT, probabilitas tersirat kenaikan suku bunga Desember adalah 68 persen, tidak berubah dari hari sebelumnya, menurut alat Fedwatch CMEGroup.
Peningkatan suku bunga Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.
Kenaikan emas dibatasi karena indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, naik didukung risalah pertemuan The Fed.
Pedagang juga sedang menunggu laporan klaim pengangguran mingguan Departemen Tenaga Kerja AS dan Survei Prospek Bisnis Fed Philadelphia, keduanya akan keluar pada Kamis, untuk indikasi lebih lanjut rencana kenaikan suku bunga The Fed.
Perak untuk pengiriman Desember turun sembilan sen, atau 0,64 persen, menjadi ditutup pada 14,081 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun tujuh dolar AS, atau 0,82 persen, menjadi ditutup pada 848,00 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
(A026)
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 0,1 dolar AS, atau 0,01 persen, menjadi menetap di 1.068,70 dolar AS per ounce.
Para analis mengatakan bahwa emas membukukan kenaikan tipis karena para pedagang tetap berhati-hati setelah pembatalan pertandingan sepak bola antara Jerman dan Belanda karena ketakutan ancaman bom, dan juga baku tembak antara polisi Paris dan kelompok militan bersenjata.
Beberapa analis percaya bahwa emas mendapat dukungan ketika Departemen Perdagangan mengatakan jumlah rumah baru (housing starts) milik pribadi di AS pada Oktober berada pada tingkat tahunan disesuaikan secara musiman 1,06 juta unit, di bawah perkiraan pasar.
Emas naik karena para pedagang membatasi spekulasi mereka setelah laporanan lebih buruk dari perkiraan menjelang rilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Oktober, kata para analis.
Para analis percaya risalah kemungkinan akan memberikan indikasi yang kuat untuk arah Fed berkaitan dengan kenaikan suku bunga pada Desember.
Risalah pertemuan akan keluar setelah penutupan pasar, tetapi pada pukul 18.00 GMT, probabilitas tersirat kenaikan suku bunga Desember adalah 68 persen, tidak berubah dari hari sebelumnya, menurut alat Fedwatch CMEGroup.
Peningkatan suku bunga Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.
Kenaikan emas dibatasi karena indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, naik didukung risalah pertemuan The Fed.
Pedagang juga sedang menunggu laporan klaim pengangguran mingguan Departemen Tenaga Kerja AS dan Survei Prospek Bisnis Fed Philadelphia, keduanya akan keluar pada Kamis, untuk indikasi lebih lanjut rencana kenaikan suku bunga The Fed.
Perak untuk pengiriman Desember turun sembilan sen, atau 0,64 persen, menjadi ditutup pada 14,081 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun tujuh dolar AS, atau 0,82 persen, menjadi ditutup pada 848,00 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
(A026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: