Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyebut partai beringin sedang menuju keadaan terancam jika konflik terus dibiarkan berlarut-larut.

"Jika situasi konflik terus berlanjut saya bisa mengatakan partai dalam keadaan terancam. Alasannya, kita tengah menghadapi banyak agenda organisasi, dan proses politik pilkada 2015 dan bermuara di pileg dan pilpres di 2019," kata Akbar Tandjung seusai menerima kedatangan poros muda Golkar di kediamannya di Jakarta, Rabu.

Akbar mengatakan jika Golkar sudah mencapai keadaan terancam maka perlu dilakukan sebuah Musyawarah Nasional yang tidak konvensional atau biasa disebut Musyawarah Nasional Luar Biasa.

Namun, kata dia Munaslub itu dapat diselenggarakan jika mendapatkan dukungan dari DPD-DPD Golkar tingkat I.

"Kalau seandainya ada dukungan DPD-DPD Golkar tingkat I saya kira ini solusi yang baik, karena kalau dilihat situasi hari-hari ini jika dibiarkan maka Golkar dalam keadaan terancam," jelas dia.

Akbar mendorong dua kubu di internal partai beringin yakni Agung Laksono dan Aburizal Bakrie untuk segera melakukan komunikasi secara intens guna menyelesaikan konflik Golkar.

Politikus muda Golkar Ahmad Doli Kurnia dalam kesempatan itu mengatakan poros muda Golkar akan mendorong Agung Laksono dan Aburizal Bakrie untuk menyepakati komitmen menyelesaikan konflik Golkar dengan terlebih dulu mengenyampingkan kepentingan pribadi.

Dia menekankan jika kondisi konflik Golkar terus dibiarkan maka masa depan kader muda sangat terancam.