Ribuan pelajar ikuti Kawah Kepemimpinan Pelajar
18 November 2015 15:17 WIB
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Mendikbud Anies Baswedan (kedua kanan) serta Menpora Imam Nahrawi (kanan) menyapa pelajar yang tergabung dalam Pengurus OSIS saat Pembukaan kegiatan Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP) 2015 di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (18/11). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 1.175 pelajar dari seluruh Indonesia akan mengikuti Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada 17-22 November 2015.
"Mereka diharapkan dapat menjadi bibit pemimpin di masa yang akan datang," ujar Mendikbud Anies Baswedan, di Jakarta, Rabu.
Pelaksanaan KKP akan diselenggarakan di tiga tempat yakni Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemendikbud Sawangan, Depok, Jawa Barat, pada sebuah hotel di Cisarua Bogor, dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Kemendikbud.
KKP merupakan program penggemblengan kepemimpinan pelajar secara nasional, untuk membekali para pemimpin muda dan mengembangkan potensi kepemimpinannya bagi masa depan.
Sebanyak 1.175 siswa akan mengikuti KKP, yang berasal dari 513 pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dari jenjang pendidikan SMP, SMA, SMK, dan Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) di enam provinsi.
"Para peserta merupakan para siswa berprestasi dan berpotensi kepemimpinan, yang dipilih dari kabupaten/kota," jelas Mendikbud.
Anies Baswedan menjelaskan penting bagi sekolah untuk menumbuhkan potensi masing-masing kepemimpinan generai muda. Sehingga pendidikan bukan hanya menghasilkan anak-anak berprestasi di ruang kelas, tapi juga memunculkan anak-anak yang menjadi pemimpin, dan mendorong kemajuan di lingkungannya.
Terdapat tiga hal utama yang dibina, yaitu menanamkan pandangan dasar kepemimpinan. Karakter yang dibina meliputi mengenal diri, fokus pada potensi, bukan pada kelemahan, melayani dan bukan dilayani, berorientasi keberlanjutan, bukan jangka pendek, nasionalisme dengan berwawasan global, menghayati keberagaman, toleransi, dan religiusitas.
Kedua, menguatkan mentalitas dasar pemimpin dengan cakupan integritas, disiplin, mandiri, demokratis, kreatif, solutif, dan kemauan belajar tinggi.
Ketiga, melengkapi pengetahuan dan kecakapan pemimpin masa kini yang terdiri atas kemampuan komunikasi lintas usia dan lintas area, kemampuan manajerial, organisasi dan pengambilan keputusan, dan sebagainya.
"Mereka diharapkan dapat menjadi bibit pemimpin di masa yang akan datang," ujar Mendikbud Anies Baswedan, di Jakarta, Rabu.
Pelaksanaan KKP akan diselenggarakan di tiga tempat yakni Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemendikbud Sawangan, Depok, Jawa Barat, pada sebuah hotel di Cisarua Bogor, dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Kemendikbud.
KKP merupakan program penggemblengan kepemimpinan pelajar secara nasional, untuk membekali para pemimpin muda dan mengembangkan potensi kepemimpinannya bagi masa depan.
Sebanyak 1.175 siswa akan mengikuti KKP, yang berasal dari 513 pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dari jenjang pendidikan SMP, SMA, SMK, dan Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) di enam provinsi.
"Para peserta merupakan para siswa berprestasi dan berpotensi kepemimpinan, yang dipilih dari kabupaten/kota," jelas Mendikbud.
Anies Baswedan menjelaskan penting bagi sekolah untuk menumbuhkan potensi masing-masing kepemimpinan generai muda. Sehingga pendidikan bukan hanya menghasilkan anak-anak berprestasi di ruang kelas, tapi juga memunculkan anak-anak yang menjadi pemimpin, dan mendorong kemajuan di lingkungannya.
Terdapat tiga hal utama yang dibina, yaitu menanamkan pandangan dasar kepemimpinan. Karakter yang dibina meliputi mengenal diri, fokus pada potensi, bukan pada kelemahan, melayani dan bukan dilayani, berorientasi keberlanjutan, bukan jangka pendek, nasionalisme dengan berwawasan global, menghayati keberagaman, toleransi, dan religiusitas.
Kedua, menguatkan mentalitas dasar pemimpin dengan cakupan integritas, disiplin, mandiri, demokratis, kreatif, solutif, dan kemauan belajar tinggi.
Ketiga, melengkapi pengetahuan dan kecakapan pemimpin masa kini yang terdiri atas kemampuan komunikasi lintas usia dan lintas area, kemampuan manajerial, organisasi dan pengambilan keputusan, dan sebagainya.
Pewarta: Indriani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: