Ada dua dugaan penyebab tenggelamnya KM Wihan Sejahtera
17 November 2015 18:59 WIB
KM Wihan Sejahtera Tenggelam. Penumpang bergelantungan di dinding kapal untuk menyelamatkan diri saat kapal KM Wihan Sejahtera tenggelam di Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/11). Berdasarkan hasil pendataan Syahbandar Tanjung Perak sedikitnya 175 penumpang korban kapal tenggelam jenis Roro tersebut telah dievakuasi dan diperkirakan tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu. (ANTARA FOTO/POLAIR POLDA JATIM)
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R Mamahit menyebutkan ada dua dugaan penyebab tenggelamnya KM Wihan Sejahtera pada Senin (16/11) pukul 09.30 WIB.
Bobby dalam konferensi pers di Kemenhub, Jakarta, Selasa mengatakan KM Wihan Sejahtera tenggelam diduga karena terbentur benda di bawah laut atau penempatan muatan tidak seimbang, sehingga menyebabkan kapal tersebut miring dan tenggelam.
"Arus bawah laut tidak mempengaruhi, dugaan kita terbentur bangkai kapal di bawah karena kalau kebocoran terlalu cepat (tenggelamnya)," katanya.
Menurut dia, salah memuat barang, terutama kendaraan juga bisa menyebabkan kapal tenggelam.
"Terdapat teknik untuk pemuatan, kalau salah bisa tenggelam," katanya.
Namun, Bobby mengimbau untuk menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Dia juga menekankan bahwa dari segi muatan, kapal tersebut tidak kelebihan muatan.
Kapal berjenis RoRo tersebut memiliki ukuran 9.786 GT milik PT Trimitra Samudra.
Kapal yang bertolak dari Tanjung Perak, Surabaya menuju Ende, Kupan NTT tersebut membawa 147 penumpang dan 64 kendaraan, 25 anak buah kapal termasuk nakhoda.
Bobby dalam konferensi pers di Kemenhub, Jakarta, Selasa mengatakan KM Wihan Sejahtera tenggelam diduga karena terbentur benda di bawah laut atau penempatan muatan tidak seimbang, sehingga menyebabkan kapal tersebut miring dan tenggelam.
"Arus bawah laut tidak mempengaruhi, dugaan kita terbentur bangkai kapal di bawah karena kalau kebocoran terlalu cepat (tenggelamnya)," katanya.
Menurut dia, salah memuat barang, terutama kendaraan juga bisa menyebabkan kapal tenggelam.
"Terdapat teknik untuk pemuatan, kalau salah bisa tenggelam," katanya.
Namun, Bobby mengimbau untuk menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Dia juga menekankan bahwa dari segi muatan, kapal tersebut tidak kelebihan muatan.
Kapal berjenis RoRo tersebut memiliki ukuran 9.786 GT milik PT Trimitra Samudra.
Kapal yang bertolak dari Tanjung Perak, Surabaya menuju Ende, Kupan NTT tersebut membawa 147 penumpang dan 64 kendaraan, 25 anak buah kapal termasuk nakhoda.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: