IHSG Selasa ditutup menguat 58,76 poin
17 November 2015 18:01 WIB
Ilustrasi--Pialang mendiskusikan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Jakarta, Senin (10/8). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup menguat sebesar 58,76 poin seiring dengan data ekonomi Indonesia yang positif.
IHSG BEI ditutup menguat 58,76 poin atau 1,32 persen menjadi 4.500,94. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 14,46 poin (1,91 persen) menjadi 770,95.
"Sesuai dengan proyeksi, IHSG mengalami kenaikan didorong oleh data neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus selama dua bulan terakhir," kata Analis HD Capital Yuganur Wijanarko di Jakarta, Selasa.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan sebesar 1,01 miliar dolar AS pada Oktober 2015 dan secara kumulatif surplus neraca perdagangan sepanjang Januari-Oktober 2015 sebesar 8,16 miliar dolar AS.
Selain itu, lanjut dia, defisit APBN sebesar 1,8 persen membentuk kembali tren kenaikan jangka pendek bagi IHSG untuk menuju level psikologis batas atas di 4.600 poin.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan faktor teknikal juga menjadi salah satu penopang IHSG BEI untuk kembali bergerak menguat setelah mengalami tekanan pada hari sebelumnya (Senin, 16/11).
"Secara teknikal, IHSG BEI sedang menguji level psikologis batas atas terdekat di 4.608 poin, level itu perlu dicapai untuk memperkokoh pola kenaikan jangka pendeknya," kata dia.
Dari sisi fundamental, lanjut dia, kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) juga turut mendongkrak kenaikan IHSG. Kebijakan Bank Indonesia itu diharapkan mampu menahan sentimen negatif yang datang dari eksternal.
"Diprediksi, IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya pada perdagangan Rabu (18/11), bergerak di kisaran 4.442-4.608 poin," katanya
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 217.609 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,76 miliar lembar saham senilai Rp3,44 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 167 saham, turun 106 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 87 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik 253,43 poin (1,15 persen) menjadi 22.264,25, indeks Nikkei naik 236,94 poin (1,22 persen) ke level 19.630,63, dan Straits Times menguat 1,01 poin (0,03 persen) ke posisi 2.916,74.
IHSG BEI ditutup menguat 58,76 poin atau 1,32 persen menjadi 4.500,94. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 14,46 poin (1,91 persen) menjadi 770,95.
"Sesuai dengan proyeksi, IHSG mengalami kenaikan didorong oleh data neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus selama dua bulan terakhir," kata Analis HD Capital Yuganur Wijanarko di Jakarta, Selasa.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan sebesar 1,01 miliar dolar AS pada Oktober 2015 dan secara kumulatif surplus neraca perdagangan sepanjang Januari-Oktober 2015 sebesar 8,16 miliar dolar AS.
Selain itu, lanjut dia, defisit APBN sebesar 1,8 persen membentuk kembali tren kenaikan jangka pendek bagi IHSG untuk menuju level psikologis batas atas di 4.600 poin.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan faktor teknikal juga menjadi salah satu penopang IHSG BEI untuk kembali bergerak menguat setelah mengalami tekanan pada hari sebelumnya (Senin, 16/11).
"Secara teknikal, IHSG BEI sedang menguji level psikologis batas atas terdekat di 4.608 poin, level itu perlu dicapai untuk memperkokoh pola kenaikan jangka pendeknya," kata dia.
Dari sisi fundamental, lanjut dia, kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) juga turut mendongkrak kenaikan IHSG. Kebijakan Bank Indonesia itu diharapkan mampu menahan sentimen negatif yang datang dari eksternal.
"Diprediksi, IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya pada perdagangan Rabu (18/11), bergerak di kisaran 4.442-4.608 poin," katanya
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 217.609 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,76 miliar lembar saham senilai Rp3,44 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 167 saham, turun 106 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 87 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik 253,43 poin (1,15 persen) menjadi 22.264,25, indeks Nikkei naik 236,94 poin (1,22 persen) ke level 19.630,63, dan Straits Times menguat 1,01 poin (0,03 persen) ke posisi 2.916,74.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
Tags: