Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan akan menambah 100 bandara yang bisa didarati pesawat bermesin jet hingga 2019 agar bisa menambah kapasitas angkut penumpang yang semakin meningkat.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam sambutannya pada "Tempo Economic Briefing" di Jakarta, Selasa mengatakan saat ini hanya 60 bandara di bawah kelola PT Angkasa Pura I dan II yang bisa didarati pesawat bermesin jet.

"Targetnya sampai akhir 2019 minimal ada 100 bandara yang bisa didarati oleh pesawat Boeing 737-800,900 atau Airbus A320 atau sejenisnya," katanya.

Selain itu, Jonan mengatakan pihaknya juga akan menambah 50 bandara yang bisa didarati oleh pesawat Hercules C130 atau ATR-27 untuk pesawat komersil.

"Jadi total nanti 2019 ada 150 bandara yang runway (landasan pacu)-nya diperpanjang," katanya.

Menurut Jonan, hal itu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur transportasi seiring dengan pertumbuhan penduduk yang bertarti juga pertambahan penumpang.

"Kita akan berusaha konektivitas masyarakat bisa berkembang dan terjangkau. Kalau runway tidak diperpanjang atau diperbaiki kapasitasnya economic scale tidak bisa efisien," katanya.

Dia menjelaskan perbaikan infrastruktur juga untuk mengurangi biaya masyarakat karena apabila penumpang yang terangkut banyak, tarifnya semakin murah.

"Saya kasih contoh bandara atau air strip runway-nya hanya 1.100 atau 1.200 meter yang hanya bisa didarati pesawat kecil, kan hanya bisa dinaikki oleh 20 penumpang, otomatis harganya mahal," katanya.

Sementara itu, apabila kapasitas landasan pacu meningkat, bisa didarati oleh pesawat bermesin jet yang menampung 120 penumpang, maka tarifnya bisa lebih murah.

"Pilot kurang lebih penghasilannya sama, biaya operasi harus rendah, satu-satunya cara runway diperpanjang," katanya.

Jonan mengatakan pengurangan biaya masyarakat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan, selain meningkatkan pendapatan.