Dibayangi Teror Paris, laga Belgia vs Spanyol dibatalkan
Foto selebaran menunjukkan Abdeslam Salah kelahiran Belgia dipanggil sebagai saksi di surat pemberitahuan oleh pelayanan informasi Kepolisian National Prancis di akun twitter mereka, Minggu (15/11). Polisi sudah mengidentifikasi dua warga negara Prancis yang meledakkan diri mereka dalam serangan terkoordinasi di Paris pada hari Jumat, menurut jaksa penuntut, dan juga mengingatkan bahwa pria kelahiran Belgia ini berbahaya. Dua pria tersebut, berumur 20 dan 31 tahun, adalah pelaku bom bunuh diri di Stade de France dan di sebuah bar di distrik 11. Di akun twitter polisi juga mencari pria kelahiran Belgia, Abdeslam Salah yang diduga terkait dengan penyerangan, menjelaskan bahwa pria ini berbahaya. (REUTERS/Police Nationale/Handout via Reuters/cfo/15)
Di bawah kementerian dalam negeri Belgia, federasi sepak bola setempat merekomendasikan untuk membatalkan laga persahabatan itu sebagai langkah mengantisipasi agar situasi tidak bertambah buruk dan menakutkan, sebagaimana dikutip dari laman NDTV.
"Serangan (di Paris) itu menjadi keprihatinan seluruh penduduk negeri," demikian pernyataan federasi itu. "Polisi terus berjaga-jaga. Seluruh penduduk negeri juga terus waspada."
"Keputusan-keputusan itu diambil leh pusat krisis, yang mencakup seluruh personel keamanan," kata sumber pemerintahan Belgia ketika mengonfirmasi mengenai pembatalan pertandingan persahabatan itu.
Asosiasi sepak bola Belgia (URBSFA) juga mengonfirmasikan mengenai pembatalan pertandingann tersebut.
"Di akhir petang tadi, federasi sepak bola Belgia mengontak pemerintah, untuk tidak merekomendasikan pertandingan persahabatan antara Belgia melawan Spanyol pada Selasa petang," kata asosiasi sebagaimana dikutip dari kantor berita Belgia, Belga.
"Dalam konsltasi dengan lembaga yang berwewenang dan timnas Spanyol, asosiasi sepak bola Belgia membatalkan laga," katanya menambahkan.
"Kami mohon maaf atas pembatalan pertandingan persahabatan antara dua tim yang sama-sama termotivasi bertanding. Kami memahami kekecewaan para pendukung masing-masing tim."
"Kami tidak ingin mengambil resiko apapun soal keamanan bagi para pemain dan para pendukung kedua timnas," katanya juga.
Seperti diwartakan, dua pelaku teror Paris ternyata pernah bermukin di Brussels, terbukti dengan dua mobil yang mereka gunakan berpelat nomor Belgia.
Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015