Surabaya (ANTARA News) - Tim Survei Distrik Navigasi Kelas I Surabaya memasang empat tanda bahaya di lokasi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Wihan Sejahtera di sekitar Dermaga Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Selasa.

Kepala Distrik Navigasi Kelas I Surabaya, Nyoman Sukayatdnja mengatakan empat tanda berwarna oranye itu diikatkan ke tubuh dan sisi kapal untuk mengingatkan adanya tanda bahaya baru di alur perairan setempat.

"Siang ini kita pasang empat tanda bahaya baru untuk antisipasi alur dan memberitahu adanya lokasi tenggelamnya kapal," ucap Nyoman di Tanjung Perak, Surabaya.

Ia mengatakan, sesuai pantauan atau monitoring terakhir posisi kapal mengalami pergerakkan 100 meter ke arah Dermaga Teluk Lamong, Surabaya, dan akan didorong keluar dari tanda atau wilayah Buoy 22.

Perlunya dorongan itu, kata Nyoman, karena adanya bangkai kapal lain yang sebelumnya juga tenggelam di lokasi setempat, yakni Kapal Motor Tanto Hari.

Nyoman menjelaskan, adanya pergerakkan itu membuat perlunya pengaturan alur laut untuk menghindari bangkai kapal.

"Jadi alur dipindah di sebelah kanan, dan akan dibuat alur alternatif atau kita buat solusi, dan proses bagaimana atau seperti apa, akan kita mapelkan atau rapatkan dulu," katanya.

Rencananya, kata Nyoman, juga akan dilakukan penyelaman untuk mengetahui lokasi pasti alur alternatif, sehingga bisa ditentukan posisi alurnya.

"Rencananya yang akan melakukan penyelaman adalah tim dari anggota KPLP Pangkalan Armada, dan saat ini arus di bawah laut masih 0,6 mil per jam, sehingga menunggu 0,2 mil per jam sebagai posisi aman penyelaman," katanya.