Jakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden sekaligus pemilik Lion Group Rusdi Kirana mensomasi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dengan tuduhan telah melakukan pencemaran nama baik terkait usul pembangunan Bandara Lebak.
"Kami telah meminta Pak Jonan untuk meralat perkataannya yang mencemarkan nama baik kami sejak Sabtu lalu, namun sampai hari ini tidak menemukan jawaban, karena itu kami somasi Menteri Perhubungan," kata
Rusdi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Rusdi mengaku tidak pernah mengusulkan penutupan Bandara Budiarto yang digunakan untuk latihan terbang siswa Sekolah Tinggi Ilmu Penerbangan.
"Kami tidak pernah mengusulkan untuk menutup sekolah itu karena sangat tidak etis, yang kami minta hanya penanfaatan lahan," katanya.
Dia menyatakan tidak pernah mempermasalahkan penolakan usul pembangunan Bandara Lebak.
"Semua pihak mempertanyakan kepada saya, saya tidak pernah mempermasalahkan kalau ditolak, saya juga tidak pernah ingin jadi Menhub," katanya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan bahwa kementeriannya menolak usul pembangunan Bandara Lebak saat menghadiri pertemuan Asosiasi Maskapai Asia Pasifik di Bali, Jumat (13/11).
"Kalau Pak Rusdi Kirana menggantikan saya, silakan menutup Bandara Curug. Saya tidak mau suatu hari dianggap sebagai Menteri Perhubungan yang menutup sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STIP)," katanya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menolak usul pembangunan Bandara Lebak, Banten, karena tidak memenuhi persyaratan dalam hal kelaikan lokasi bandar udara.
Rusdi Kirana somasi Jonan
16 November 2015 17:23 WIB
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan CEO Lion Group Rusdi Kirana.(ANTARA News/Ida Nurcahyani)
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: