Paris (ANTARA News) - Prancis mengutuk serangan teror ke Paris yang menewaskan paling sedikit 129 orang dan bersumpah untuk menghancurkan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Kita sedang berperang. Kita diserang oleh aksi perang yang diorganisasikan yang bermetode oleh tentara jihadis teroris," kata Perdana Menteri Prancis Manuel Valls kepada televisi TF1 seperti dikutip Reuters.

"Karena kita sedang berperang maka kita akan mengambil langkah-langkah luar biasa. Kita akan bertindak dan kita akan memukul mereka. Kita akan menghajar musuh ini dengan menghancurkan mereka, jelas di Prancis dan Eropa, tapi juga di Suriah dan Irak," kata dia. "Kita akan menang."

Serangan teror Jumat malam waktu setempat itu adalah serangan paling maut ke Prancis sejak Perang Dunia Kedua dan yang terburuk di Eropa sejak bom Madrid pada 2004 yang menewaskan 191 orang.

Prancis adalah negara Eropa pertama yang bergabung dengan serangan udara AS ke sasaran-sasaran ISIS di Irak pada September 2014, dan setahun kemudian diperluas ke Suriah.

Prancis bahkan akan mengirimkan kapal induk bulan ini, demikian Reuters.