"Percepatan infrastruktur untuk kurangi ketimpangan ekonomi"
14 November 2015 01:45 WIB
ilustrasi Perawatan Rel Kereta Api Pekerja melakukan perawatan rel kereta api di kawasan Stasiun Palmerah, Jumat (13/11). Perawatan tersebut dilakukan untuk memperbaiki keseimbangan tinggi dan rendah rel kereta. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga) ()
Bandung (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan percepatan pengadaan infrastruktur yang digeber oleh pemerintah dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi di berbagai wilayah NKRI.
"Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi di berbagai wilayah NKRI," kata Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Pungky Sumadi di Bandung, Jumat.
Pungky mengatakan dengan percepatan pembangunan tersebut akan membuka akses ke daerah-daerah terluar di Indonesia sehingga juga menggerakan perekonomian di wilayah tersebut dengan pembangunan jalan, rel kereta, pelabuhan, bandara dan energi khususnya kelistrikan.
Untuk tahun 2016, lanjut Pungky, beberapa proyek infrastruktur sudah disetujui seperti bandara, jalan tol dan pelabuhan
"Tahun 2016 ini memang agak ambisius, tapi memang yang disetujui ini, kita akan melakukan pembangunan bandara, jalan tol dan pelabuhan," ujarnya.
Proyek tersebut akan berjalan selama lima tahun ke depan, lanjutnya, ditargetkan ada 47 pembangunan yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.
"Kita akan bangun 22 pelabunan, 16 bendungan. Target lima tahun ke depan ada 47-an. Sebagian sudah ada yang diumumkan lelangnya, pasar juga akan kita bangun sebanyak 1.200 pasar," jelasnya.
Dari sisi infrastruktur transportasi, Bappenas menyatakan masih akan mengkaji kelayakan terkait faktor ekonominya untuk pembangunan kereta api di luar jawa.
"Pembangunan kereta api di Sulawesi, Sumatera, Kalimantan harus dilihat kelayakannya. Seperti di Papua, apa cukup ekonomis, apa ada yang akan memakainya ini yang akan dihitung," ucapnya.
"Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi di berbagai wilayah NKRI," kata Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Pungky Sumadi di Bandung, Jumat.
Pungky mengatakan dengan percepatan pembangunan tersebut akan membuka akses ke daerah-daerah terluar di Indonesia sehingga juga menggerakan perekonomian di wilayah tersebut dengan pembangunan jalan, rel kereta, pelabuhan, bandara dan energi khususnya kelistrikan.
Untuk tahun 2016, lanjut Pungky, beberapa proyek infrastruktur sudah disetujui seperti bandara, jalan tol dan pelabuhan
"Tahun 2016 ini memang agak ambisius, tapi memang yang disetujui ini, kita akan melakukan pembangunan bandara, jalan tol dan pelabuhan," ujarnya.
Proyek tersebut akan berjalan selama lima tahun ke depan, lanjutnya, ditargetkan ada 47 pembangunan yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.
"Kita akan bangun 22 pelabunan, 16 bendungan. Target lima tahun ke depan ada 47-an. Sebagian sudah ada yang diumumkan lelangnya, pasar juga akan kita bangun sebanyak 1.200 pasar," jelasnya.
Dari sisi infrastruktur transportasi, Bappenas menyatakan masih akan mengkaji kelayakan terkait faktor ekonominya untuk pembangunan kereta api di luar jawa.
"Pembangunan kereta api di Sulawesi, Sumatera, Kalimantan harus dilihat kelayakannya. Seperti di Papua, apa cukup ekonomis, apa ada yang akan memakainya ini yang akan dihitung," ucapnya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: