30 persen gempa bumi terjadi di Indonesia
12 November 2015 16:51 WIB
Lingkaran merah menunjukkan lokasi pusat gempa 5,6 skala richter di perairan dekat Gunung Kidul, Yogyakarta, Jumat pukul 20:33 WIB (16/04/14). (BMKG)
Padang (ANTARA News) - Staff Ahli Kebencanaan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono mengatakan potensi gempa di Indonesia mencapai 30 persen dari total gempa bumi terjadi di seluruh dunia.
"Menurut data statistik sejak tahun 2001 hingga 2011, Indonesia merupakan salah satu potensi gempa yang terbesar dari salah satu negara yang zona merah," kata Surono di Padang, Kamis.
Ia mengatakan, stastistik gempa ini berdasarkan kategori gempa yang menyebabkan kematian 1.000 jiwa lebih.
Potensi bencana itu muncul karena Indonesia merupakan tempat bertemunya tiga lempeng Bumi menjadi satu, sehingga gerakan Bumi bisa memunculkan gempa.
"Sumatera Barat merupakan salah satu tempat yang berzona merah, maka salah satunya yang harus dilakukan adalah mencegahnya," kata Surono.
Namun, ia menyayangkan sedikitnya anggaran untuk riset mengenai upaya-upaya pencegahan bencana di Indonesia.
"Yang menyebabkan meninggal orang itu bukan gempanya, melainkan bangunan-bangunan yang keras dan tidak tahan terhadap gempa, itu yang harus dipelajari, konstruksinya," kata Surono.
Dia juga menjelaskan tata ruang kota adalah kunci utama menyelamatkan jiwa-jiwa dari korban bencana.
"Jangan sampai tempat berzona merah malah didirikan bangunan tempat tinggal, itu bunuh diri," kata dia.
Ia berharap banyak pihak bersama-sama mulai dari Hari Nusantara ini sebagai titik awal memitigasi bencana dari berbagai hal, mulai dari penelitian, pembiayaan, tata ruang hingga pertolongan yang cepat saat bencana.
"Menurut data statistik sejak tahun 2001 hingga 2011, Indonesia merupakan salah satu potensi gempa yang terbesar dari salah satu negara yang zona merah," kata Surono di Padang, Kamis.
Ia mengatakan, stastistik gempa ini berdasarkan kategori gempa yang menyebabkan kematian 1.000 jiwa lebih.
Potensi bencana itu muncul karena Indonesia merupakan tempat bertemunya tiga lempeng Bumi menjadi satu, sehingga gerakan Bumi bisa memunculkan gempa.
"Sumatera Barat merupakan salah satu tempat yang berzona merah, maka salah satunya yang harus dilakukan adalah mencegahnya," kata Surono.
Namun, ia menyayangkan sedikitnya anggaran untuk riset mengenai upaya-upaya pencegahan bencana di Indonesia.
"Yang menyebabkan meninggal orang itu bukan gempanya, melainkan bangunan-bangunan yang keras dan tidak tahan terhadap gempa, itu yang harus dipelajari, konstruksinya," kata Surono.
Dia juga menjelaskan tata ruang kota adalah kunci utama menyelamatkan jiwa-jiwa dari korban bencana.
"Jangan sampai tempat berzona merah malah didirikan bangunan tempat tinggal, itu bunuh diri," kata dia.
Ia berharap banyak pihak bersama-sama mulai dari Hari Nusantara ini sebagai titik awal memitigasi bencana dari berbagai hal, mulai dari penelitian, pembiayaan, tata ruang hingga pertolongan yang cepat saat bencana.
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: