Pendidikan Dasar Teknisi Honda SMKN 2 Tangsel diresmikan
11 November 2015 14:03 WIB
Presiden Direktur PT Honda Prospect Motor Tomoki Uchida (ketiga dari kiri) dan Kepala Sekolah SMKN 2 Tangerang Selatan Ambiar (ketiga dari kanan) menandatangani nota kesepahaman program Pendidikan Dasar Teknisi Honda di sekolah tersebut, Rabu (11/11/2015), disaksikan Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual HPM Jonfis Fandy beserta jajaran pejabat Tangsel. (ANTARA News/Gilang Galiartha)
Tangerang Selatan (ANTARA News) - Agen tunggal pemegang merek Honda di Indonesia, PT Honda Prospect Motor, meresmikan program kerja sama Pendidikan Dasar Teknisi Honda di SMKN 2 Tangerang Selatan, di Pondok Aren, Rabu.
SMKN 2 Tangsel merupakan sekolah ke-42 yang menjalin kerja sama dengan HPM untuk keberadaan kelas tersebut.
Program pendidikan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan siswa jurusan otomotif SMK-SMK rekanan yang akan memasuki masa kelulusan dibekali kemampuan menjadi calon teknisi, yang nantinya akan diserap industri otomotif pada umumnya dan sebagai teknisi di jaringan dealer Honda pada khususnya.
"Honda memiliki komitmen global untuk terus menerus meningkatkan keterlibatan sumber daya lokal di berbagai area bisnis, termasuk dalam hal pengembangan sumber daya manusia," kata Presiden Direktur HPM Tomoki Uchida.
"Program ini bertujuan menyiapkan SDM Indonesia yang siap kerja dan mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain terutama di tingkat Regional Asia Tenggara," ujar Uchida menambahkan.
Lewat program tersebut, Honda juga mendonasikan satu unit alat simulator mesin, perkakas standar, perkakas khusus, alat ukur, materi pelatihan serta komponen-komponen sistem kendaraaan yang digunakan sebagai materi pendukung pendidikan.
Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual HPM Jonfis Fandy menyebutkan hingga saat ini di seluruh sekolah rekanan, program tersebut telah menghasilkan sebanyak 167 siswa lulusan yang 144 di antaranya sudah diterima sebagai teknisi tetap di jaringan diler Honda.
"Sejak tiga tahun lalu, kami mulai mengubah bentuk kerja samanya bukan sekadar mendonasikan mesin, tetapi lulusan mereka juga kami terima untuk bekerja di jaringan Honda. Jadi untuk murid kelas khusus ini secara praktis sudah pasti kami terima sebagai teknisi di jaringan Honda," ujarnya.
Jonfis mengakui hingga saat ini seluruh sekolah sasaran kerja sama masih berada di Pulau Jawa, lantaran ketersediaan jurusan otomotif jauh lebih banyak ketimbang di luar Jawa, kendati demikian lulusan program tersebut beberapa juga telah ditempatkan di luar Jawa.
SMKN 2 Tangsel merupakan sekolah ke-42 yang menjalin kerja sama dengan HPM untuk keberadaan kelas tersebut.
Program pendidikan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan siswa jurusan otomotif SMK-SMK rekanan yang akan memasuki masa kelulusan dibekali kemampuan menjadi calon teknisi, yang nantinya akan diserap industri otomotif pada umumnya dan sebagai teknisi di jaringan dealer Honda pada khususnya.
"Honda memiliki komitmen global untuk terus menerus meningkatkan keterlibatan sumber daya lokal di berbagai area bisnis, termasuk dalam hal pengembangan sumber daya manusia," kata Presiden Direktur HPM Tomoki Uchida.
"Program ini bertujuan menyiapkan SDM Indonesia yang siap kerja dan mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain terutama di tingkat Regional Asia Tenggara," ujar Uchida menambahkan.
Lewat program tersebut, Honda juga mendonasikan satu unit alat simulator mesin, perkakas standar, perkakas khusus, alat ukur, materi pelatihan serta komponen-komponen sistem kendaraaan yang digunakan sebagai materi pendukung pendidikan.
Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual HPM Jonfis Fandy menyebutkan hingga saat ini di seluruh sekolah rekanan, program tersebut telah menghasilkan sebanyak 167 siswa lulusan yang 144 di antaranya sudah diterima sebagai teknisi tetap di jaringan diler Honda.
"Sejak tiga tahun lalu, kami mulai mengubah bentuk kerja samanya bukan sekadar mendonasikan mesin, tetapi lulusan mereka juga kami terima untuk bekerja di jaringan Honda. Jadi untuk murid kelas khusus ini secara praktis sudah pasti kami terima sebagai teknisi di jaringan Honda," ujarnya.
Jonfis mengakui hingga saat ini seluruh sekolah sasaran kerja sama masih berada di Pulau Jawa, lantaran ketersediaan jurusan otomotif jauh lebih banyak ketimbang di luar Jawa, kendati demikian lulusan program tersebut beberapa juga telah ditempatkan di luar Jawa.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
Tags: