Iklim buat cita rasa anggur Spanyol unik
10 November 2015 23:37 WIB
Dari kiri ke kanan; Santana Viura 2008, Juve Y Camp Cinta Purpura 2010, Fortius Viura 2008 dan Casa Vella Cabernet Sauvignon 2008. Keempatnya merupakan anggur asal Spanyol yang dihadirkan dengan satu set makanan Jepang di restoran Yoshi Izakaya yang berlokasi di hotel Gran Melia Jakarta. (ANTARA News/ Arindra Meodia)
Jakarta (ANTARA News) - Wilayah Spanyol yang berada di daerah mediterania mebuat cita rasa anggur Spanyol unik.
"Karena di mediterania, jadi iklimnya agak lebih panas. Secara umum Spanyol memiliki wine yang tinggi alkohol, fruity dan dry," kata Alkhadafi, Wine Sommelier hotel Gran Melia Jakarta, kepada ANTARA News, di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut, Alkhadafi menjelaskan bahwa iklim Spanyol juga membuat cita rasa anggur di wilayah utara dan selatan berbeda.
"Bagian utara berbatasan dengan Perancis dan juga berada di pegunungan, jadi rasanya lebih berkarakter. Alkohol rendah, tapi keasaamannya tinggi," kata dia.
"Kalau yang agak ke selatan iklimnya lebih panas, jadi lebih dry. Alkoholnya tinggi, tapi keasamannya rendah," sambung dia.
Mengenai sejarah, menurut Alkhadafi, anggur sendiri tadinya dibuat untuk obat saat peperangan. Kemudian anggur bergeser menjadi sebuah kebiasaan.
"Dulu wine untuk perayaan dan lebih eksklusif untuk bangsawan, masyarakat biasa tidak bisa minum wine," kata dia.
Sementara itu, secara kedokteran, menurut Alkhadafi, anggur disebut lebih sehat dari minuman yang mengandung alkohol lainnya dikarenakan kadar alkoholnya yang rendah.
"Wine yang difermentasikan hanya gula, gulanya yang diubah tapi secara umum mereka masih punya rasa sepet dan asam," ujar Alkhadafi.
"Karena cuma rasa manis yang diubah menjadi alkohol, zat-zat itulah yang dapat diterima oleh tubuh," tambah dia.
Meski demikian, Alkhadafi menyarankan untuk mengisi perut sebelum meminum anggur untuk menghindari asam lambung tinggi yang menyebabkan sakit perut.
"Karena di mediterania, jadi iklimnya agak lebih panas. Secara umum Spanyol memiliki wine yang tinggi alkohol, fruity dan dry," kata Alkhadafi, Wine Sommelier hotel Gran Melia Jakarta, kepada ANTARA News, di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut, Alkhadafi menjelaskan bahwa iklim Spanyol juga membuat cita rasa anggur di wilayah utara dan selatan berbeda.
"Bagian utara berbatasan dengan Perancis dan juga berada di pegunungan, jadi rasanya lebih berkarakter. Alkohol rendah, tapi keasaamannya tinggi," kata dia.
"Kalau yang agak ke selatan iklimnya lebih panas, jadi lebih dry. Alkoholnya tinggi, tapi keasamannya rendah," sambung dia.
Mengenai sejarah, menurut Alkhadafi, anggur sendiri tadinya dibuat untuk obat saat peperangan. Kemudian anggur bergeser menjadi sebuah kebiasaan.
"Dulu wine untuk perayaan dan lebih eksklusif untuk bangsawan, masyarakat biasa tidak bisa minum wine," kata dia.
Sementara itu, secara kedokteran, menurut Alkhadafi, anggur disebut lebih sehat dari minuman yang mengandung alkohol lainnya dikarenakan kadar alkoholnya yang rendah.
"Wine yang difermentasikan hanya gula, gulanya yang diubah tapi secara umum mereka masih punya rasa sepet dan asam," ujar Alkhadafi.
"Karena cuma rasa manis yang diubah menjadi alkohol, zat-zat itulah yang dapat diterima oleh tubuh," tambah dia.
Meski demikian, Alkhadafi menyarankan untuk mengisi perut sebelum meminum anggur untuk menghindari asam lambung tinggi yang menyebabkan sakit perut.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: