Gorontalo (ANTARA News) - Kisruh sepak bola yang melibatkan Kementerian Pemuda Olahraga dan PSSI, yang mengakibatkan pembekuan dari FIFA, ikut berpengaruh pada pelaksanaan kualifikasi untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jabar.

Sekretaris Asprov PSSI Gorontalo L Wungguli, Selasa, mengatakan pelaksanaan kualifikasi untuk cabang sepak bola memang saat ini telah tertunda, karena sebelumnya akan dilaksanakan di Manado, Sulawesi Utara.

Namun karena adanya ketidakpastian dari KONI maupun tim transisi pembentukan Kemenpora, maka semua daerah masih menunggu, termasuk tim Pra PON Gorontalo yang sudah mempersiapkan dirinya selama beberapa bulan.

"Seluruh tim maupun pengurus masih menunggu ketidakjelasan jadwal pelaksanaan kualifikasi PON tersebut," kata Wungguli.

Dia menambahkan bahwa sebagian besar pemain yang masuk dalam tim kualifikasi PON untuk Gorontalo, adalah mereka yang ikut pada turnamen Piala Presiden di beberapa klub waktu lalu.

Sekretaris KONI Povinsi Gorontalo Mud Mada mengakui, bahwa memang sampai saat ini pihaknya masih menunggu surat dari pengurus KONI Pusat maupun tim transisi, tentang kapan jadwal pelaksanaan kualifikasi PON.

"Untuk tempat pelaksanaan kualifikasi, kami telah menerima informasi yakni di Provinsi Banten, namun tetap masih menunggu surat resmi," kata Mud.

Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu tim Pra PON cabang sepak Bola telah siap untuk berangkat ke Manado Sulawesi Utara, namun saat dikonfirmasi ternyata panitia tidak siap dikarenakan belum ada jadwal dan penetapan baik dari KONI Pusat maupun tim transisi.

Dia mengharapkan, agar ketidakpastian jadwal pelaksanaan kualifikasi tersebut segera mendapat perhatian pemerintah, sebab dana yang dibutuhkan untuk membentuk tim makin bertambah dan ini salah faktor yang sangat membebani pengurus di daerah.

"Kami secara jujur mengakui bahwa sangat kesulitan dana untuk mempersiapkan tim ini, sehingga jangan sampai jadwalnya berlarut-larut," kata Mud.