Jakarta (ANTARA News) - Survei penjualan eceran yang dilakukan Bank Indonesia mengindikasikan bahwa secara tahunan penjualan eceran pada September 2015 menguat.

Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2015 sebesar 7,2 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan 5,8 persen (yoy) pada Agustus 2015.

"Pertumbuhan IPR September 2015 meningkat didorong oleh masih tingginya pertumbuhan penjualan pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi, terutama produk elektronik (audio/video), dan kelompok makanan, minuman dan tembakau, terutama produk makanan jadi dan minuman," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, Selasa.

Secara regional, pertumbuhan penjualan eceran yang tertinggi terjadi di Bandung sebesar 33,4 persen (yoy).

Penjualan eceran diperkirakan melambat pada Oktober 2015. Kondisi itu tercermin dari perkiraan IPR Oktober 2015 sebesar 178,3 atau tumbuh 5,8 persen (yoy).

Perlambatan pertumbuhan penjualan riil diperkirakan terjadi pada beberapa kelompok barang, dengan pertumbuhan tahunan terendah pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor sebesar -30,1 persen (yoy).

Survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga pada Desember 2015 diperkirakan menurun. Indikasi ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang yang tercatat sebesar 150,2, lebih rendah dari 151,4 pada bulan sebelumnya.

"Penurunan ekspektasi tekanan harga tersebut ditengarai didorong oleh banyaknya program diskon akhir tahun dan penurunan harga produk dari distributor," ujar Tirta.