Palembang (ANTARA News) - Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan TNI di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, menemukan areal pembalakan liar di kawasan hutan konservasi yang sudah ditinggalkan pelakunya.

Wakil Komandan Satgas Darat Kebakaran Hutan dan Lahan Letkol Wahyu di Palembang, Selasa, mengatakan, penemuan kawasan pembakalan liar ini terjadi sepekan lalu setelah tentara menemukan jalan rintis berbahan kayu yang tertutup pohon-pohon besar.

"Jika tidak dilakukan pemantauan langsung dengan berjalan kaki maka tidak bisa ditemukan kawasan pembalakan liar ini, karena jika dipantau dari udara, tidak bisa terlihat. Jalan ini tertutup rimbunnya hutan," kata dia usai rapat koordinasi di BNPB Daerah Sumsel.

Aparat menemukan tenda-tenda yang sudah ditinggalkan pembalak, termasuk beberapa unit sepeda motor yang sudah dimodifikasi untuk mengangkut kayu.

"Kasus ini terus dikembangkan, dan sudah dilaporkan ke kepolisian untuk ditindaklanjuti," kata dia.

Ia menceritakan, asal muasal penemuan kawasan pembalakan liar ini, setelah data citra satelit BNPB menunjukkan munculnya titik api baru di kawasan mineral (bukan lahan gambut).

Setelah ditelurusi petugas Satgas menemukan kawasan pembalakan liar. Api bersumber dari pembakaran jerami, dan sisa-sisa ranting dari pohon yang sudah dipotong oleh pelaku illegal logging.

Selain memantau secara langsung, TNI juga fokus memberikan sosialisasi ke warga terutama di kawasan OKI yakni Cengal, Pedamaran, dan Sungai Menang, untuk mengingatkan agar tidak membakar lahan untuk tujuan pembersihan.

1.000 orang personel TNI dari Mabes TNI masih bersiaga di tMusi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan Ogan llir. Sedangkan total personel jika digabung dengan personel TNI di daerah menjadi 2.328 orang.