Kupang (ANTARA News) - Dampak gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR) yang melanda Kabupaten Alor pada Rabu (4/11) mengakibatkan sejumlah kerusakan yang diperkirakan mencapai nilai Rp49,8 miliar.
"Jumlah tersebut masih berdasarkan data sementara yang diterima dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran persnya, di Kupang, Minggu.
Ia menambahkan, jumlah kerusakan tersebut jika dirinci meliputi kerusakan sarana jalan, jembatan, irigasi Rp40 miliar. Sarana perumahan Rp4 miliar, sarana pendidikan/sekolah, Rp1,5 miliar, fasilitas ibadah/gereja Rp 750 juta serta bangunan pemerintah/perkantoran Rp3.5 miliar.
Lebih lanjut Sutopo mengatakan, pendataan masih terus dilakukan, sementara jalan yang terputus dan tertutup akibat longsor sedang terus diperbaiki dengan dibantu personel TNI.
Sejumlah penanganan dampak gempa tersebut, menurut Sutopo, masih terus dilakukan hingga saat ini di wilayah-wilayah yang terdampak meliputi lima kecamatan dan 18 desa di Kabupaten Alor.
Sementara itu untuk korban jiwa sendiri dari data yang diperoleh BNPB dari BPBD Alor terdapat satu orang dengan luka ringan yang terdapat di kecamatan ALor Timur Laut, kemudian untuk luka berat sendiri terdapat dua orang yakni di desa Maritaing Kecamatan Alor Timur serta di Desa Subo Kecamatan Alor Selatan.
Sampai Minggu terdata 884 rumah mengalami kerusakan yang tersebar di Kec Alor Timur 735 unit, Kec Alor Timur Utara 10 unit, Kec Lembur empat unit, Kec Alor Timur Laut 53 unit dan Kec Alor Selatan 82 unit.
Kerusakan terparah terjadi di Desa Maritaing, Kolana Selatan, Padang Panjang di Kec Alor Timur di mana sebagian besar rumah rusak. Di samping itu ada 51 gedung sekolah, puskesmas, rumah ibadah dan perkantoran yang juga rusak akibat gempa berkekuatan 6,2 SR yang melanda daerah tersebut.
Upaya penanganan darurat, menurut Sutopo, terus dilakukan. Tim Reaksi Cepat BNPB mendampingi BPBD Alor tetap berkoordinasi baik dengan BPBD, TNI, Polri dan unsur lainnya.
Sebelumnya Bupati Alor Amon Djobo sendiri saat dihubungi Antara dari Kupang mengatakan bahwa Kepala BNPB Willem Rampangilei, Jumat (6/11) telah menyerahkan dana siap pakai Rp250 juta untuk operasional darurat kepada BPBD Alor. BPBD Kab Alor dan Polres Alor melakukan pendistribusian kebutuhan logistik ke daerah yang terdampak.
Kebutuhan mendesak saat ini adalah air bersih, pelayanan kesehatan bagi pengungsi, bahan bangunan, MCK, susu, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Dampak kerusakan gempa Alor capai Rp49,8 miliar
8 November 2015 15:14 WIB
Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia Sutopo Purwo Nugroho (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
Tags: