Berlin (ANTARA News) - Manajer Volkswagen khawatir bepergian ke Amerika Serikat (AS) menurut laporan satu surat kabar Jerman, Sabtu (7/11), yang menyebutkan bahwa penyidik Amerika Serikat menyita paspor seorang karyawan yang melakukan kunjungan ke sana.

Mengutip sumber-sumber perusahaan, surat kabar Suddeutsche Zeitung mewartakan bahwa Volkswagen yakin para penyidik ingin mencegah manajer menghindari pertanyaan atau penuntutan pidana terkait skandal emisi kendaraan diesel.

Namun seorang juru bicara VW mengatakan, "Karyawan Volkswagen masih bepergian ke Amerika Serikat. Hal yang lain adalah spekulasi."

Volkswagen sedang diselidiki di Amerika Serikat dan bisa kena penalti hingga 18 miliar dolar AS setelah mengaku telah sengaja mengakali uji emisi pada kendaraan bertenaga dieselnya.

Mary Nichols, kepala California Air Resources Board, yang menyelidiki VW, telah mengkritik penanganan skandal produsen mobil itu.

Mengutip satu sumber yang mengetahui masalah itu, koran tersebut mewartakan bahwa sekarang tidak mungkin Pemimpin Eksekutif VW Matthias Mueller akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat pada paruh kedua November seperti yang direncanakan.

"Kita perlu kepastian hukum di sini sebelum dia bisa terbang ke Amerika Serikat," kata koran itu mengutip perkataan satu orang dari kelompok manajemen.

Tidak ada rencana resmi bagi pemimpin baru VW, Matthias Mueller, untuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat dan VW sejauh ini menolak berkomentar ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya perjalanan tersebut, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters.