Dubai, Uni Emirat Arab (ANTARA News) - GMF AeroAsia, perusahaan perawatan pesawat yang merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia, menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam acara kedirgantaraan global Dubai Airshow 2015.

"GMF mewakili industri MRO (Maintanance, Repair, and Overhaul) penerbangan nasional. Bila GMF berkembang, industri MRO nasional juga akan berkembang," kata CEO GMF AeroAsia Richard Budihadianto di Dubai, Sabtu malam.

Selama Dubai Airshow, GMF juga bakal melakukan penandatanganan kerja sama dengan beberapa maskapai penerbangan seperti Kam Air (Afganistan); Kabo Air (Nigeria); Djibouti Air; serta ATA Air, Iran Air Tour dan Meraj Air dari Iran.

Selanjutnya perusahaan berencana menjalin kerja sama dengan maskapai-maskapai penerbangan di kawasan Asia-Pasifik seperti Korea Selatan dan Australia.

Dubai Airshow yang berlangsung 8-12 November 2015 menampilkan lebih dari 160 pesawat dengan beragam jenis.

Dari 1.100 peserta pameran, sekitar sepertiganya berasal dari kawasan Timur Tengah, 28 persen dari Amerika, dan 29 persen dari Eropa.

Beberapa maskapai penerbangan kawasan Teluk memamerkan armadanya di ajang itu, termasuk di antaranya Emirates Airline dan Qatar Airways. Selain itu ada Boeing Defense Chinook, Rafale dari Angkatan Udara Prancis dan USA Border Protection Aircraft.

Direktur Pengelola Dubai Airshow Michele van Akejilen mengatakan pameran yang tahun ini diikuti oleh wakil dari 60 negara lebih diharapkan membawa inovasi baru.

Michele van Akejilen mengungkapkan, industri kedirgantaraan global bernilai 300 miliar dolar AS dan terus tumbuh sekitar delapan persen setiap tahun.

Menurut dia, ada "selera" untuk pesawat di kawasan Timur Tengah, dan penyelenggara acara ingin membuat pasar memahami apa saja pilihan yang tersedia.