Jakarta (ANTARA News) - Ahli kesehatan mengungkapkan, berbagai masalah kesehatan mulai dari lemas hingga risiko kematian bisa mengancam para penderita cacingan.

Spesialis Anak Infeksi dan Penyakit Tropis, Dr. Sri Kusumo Amdani, SpA(K), menyebutkan serangan cacing cambuk misalnya. Hidup di mukosa usus besar, cacing berukuran 4-5 cm ini mengigit usus dan menghisap darah.

"Cacing cambuk menancap di usus besar dan menghisap darah, menyebabkan sakit perut, nafsu makan berkurang dan anemia pada penderitanya," ujar Dani di Jakarta, Kamis.

Kemudian, lanjut dia, jenis berbahaya lainnya, yakni cacing gelang bahkan bisa menyebabkan radang pada saluran pernafasan. Cacing perut berukuran paling besar (10-35 cm) ini hidup dan berkembang biak di usus halus, mencuri nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.

"Cacing gelang bisa masuk ke alveolus, bronkiolus, bronkus, hingga tenggorokan. Penderita bisa mengalami batuk-batuk dan radang pernafasan. Karena nutrisi dimakan cacing, penderita akan kekurangan nutrisi," kata dia.

Pada anak, kekurangan nutrisi bia menyebabkan pertumbuhan dan perkembangannya terganggu. Akibatnyam tinggi dan berat badan tubuh anak bisa di bawah rata-rata.

Selain itu, potensi kecerdasan pun bisa berkurang dan tidak maksimal, akibat nutrisi yang seharusnya diserap otak diserap cacing yang ada di dalam tubuh.

Perkembangan motorik dan kinerja kognitif juga bisa terganggu, sehingga konsentrasi belajar menurun. Anak pun menjadi sulit berprestasi.

"Sementara pada dewasa, (serangan) cacing bisa mempengaruhi produktivitas kerja," kata Dani.

Jenis cacing lainnya, ialah cacing kremi. Cacing yang hidup dan berkembang biak di usus besar ini juga menyebabkan penderita gatal-gatal di bagian anus pada malam hari.

"Kalau anak suka menggaruk-garuk anus malam hari, orang tua harus curiga. Cacing dewasa akan bertelur di anus, saat menetas, ia menyebabkan gatal di anus," tutur Dani.

Selain itu, masih ada cacing tambang. Tinggal di usus halus, cacing ini menghisap darah sehingga penderita berisiko menderita anemia.

Dani mengatakan, cacing-cacing yang bisa bertelur ribuan hingga puluhan ribu butir per harinya itu jika semakin banyak dibiarkan akan memenuhi usus dan memunculkan risiko usus pecah. Kondisi inilah yang berakhir dengan kematian.