Penutupan Bandara Blimbingsari di Banyuwangi diperpanjang
5 November 2015 12:20 WIB
Dokumentasi sejumlah teknisi menutup mesin pesawat yang parkir di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Rabu (4/11). Bandara Ngurah Rai menutup semua penerbangan mulai Selasa (3/11) hingga Kamis (5/11) sehingga sebanyak 692 penerbangan terpaksa dibatalkan akibat peningkatan gangguan debu vulkanik Gunung Barujari, yaitu anak Gunung Rinjani di NTB. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Banyuwangi, Jawa Timur (ANTARA News) - Penutupan Bandara Blimbingsari di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diperpanjang hingga Jumat (6/11), akibat abu vulkanis letusan Gunung Barujari (2.376 mdpl) di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Bandara Blimbingsari, Sigit Widodo, Kamis, mengatakan, bandara menerima notice to airmen C 3473/15 yang menyebutkan penutupan bandara mulai Kamis pukul 06.02 WIB hingga Jumat (6/11) pukul 07.45 WIB karena aktivitas anak Gunung Rinjani.
"Dengan notam tersebut, maka seluruh aktivitas penerbangan baik komersial maupun pesawat latih milik sejumlah sekolah pilot di Bandara Blimbingsari dihentikan dan status bandara ditutup sementara," kata Widodo, di Banyuwangi.
Dengan penutupan bandara yang berada di Kecamatan Rogojampi tersebut menyebabkan aktivitas penerbangan baik maskapai Garuda Indonesia maupun Wings Air dibatalkan untuk rute Denpasar-Banyuwangi dan Surabaya-Banyuwangi.
"Kami tidak tahu pasti apakah penutupan diperpanjang lagi keesokan harinya atau tidak, karena pihak bandara masih menunggu informasi lebih lanjut dari instansi yang berwenang," paparnya.
Aktivitas penerbangan komersial di Bandara Blimbingsari ditutup sejak Rabu (4/11), termasukpesawat latih tiga sekolah pilot yakni Bali International Flight Academy (BIFA), Mandiri Utama Flight Academy (MUFA), dan Loka Pendidikan dan Penerbang Banyuwangi (LP2B) juga diliburkan.
Bahkan, sebaran abu vulkanis letusan Gunung Barujari di Lombok yang terpantau dari satelit cuaca Himawari BMKG pada Rabu (4/11) pukul 10.00 WIB menyebutkan sebaran abu tersebut sudah mencapai di udara Banyuwangi hingga Jember, sehingga menyebabkan rute penerbangan di dua kabupaten setempat terganggu.
Selain Bandara Blimbingsari Banyuwangi, aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Lombok Praya, Bandara Selaparang Lombok juga diperpanjang penutupannya hingga Jumat (6/11) pukul 07.45 WIB karena masih terdampak aktivitas Gunung Barujari.
Kepala Bandara Blimbingsari, Sigit Widodo, Kamis, mengatakan, bandara menerima notice to airmen C 3473/15 yang menyebutkan penutupan bandara mulai Kamis pukul 06.02 WIB hingga Jumat (6/11) pukul 07.45 WIB karena aktivitas anak Gunung Rinjani.
"Dengan notam tersebut, maka seluruh aktivitas penerbangan baik komersial maupun pesawat latih milik sejumlah sekolah pilot di Bandara Blimbingsari dihentikan dan status bandara ditutup sementara," kata Widodo, di Banyuwangi.
Dengan penutupan bandara yang berada di Kecamatan Rogojampi tersebut menyebabkan aktivitas penerbangan baik maskapai Garuda Indonesia maupun Wings Air dibatalkan untuk rute Denpasar-Banyuwangi dan Surabaya-Banyuwangi.
"Kami tidak tahu pasti apakah penutupan diperpanjang lagi keesokan harinya atau tidak, karena pihak bandara masih menunggu informasi lebih lanjut dari instansi yang berwenang," paparnya.
Aktivitas penerbangan komersial di Bandara Blimbingsari ditutup sejak Rabu (4/11), termasukpesawat latih tiga sekolah pilot yakni Bali International Flight Academy (BIFA), Mandiri Utama Flight Academy (MUFA), dan Loka Pendidikan dan Penerbang Banyuwangi (LP2B) juga diliburkan.
Bahkan, sebaran abu vulkanis letusan Gunung Barujari di Lombok yang terpantau dari satelit cuaca Himawari BMKG pada Rabu (4/11) pukul 10.00 WIB menyebutkan sebaran abu tersebut sudah mencapai di udara Banyuwangi hingga Jember, sehingga menyebabkan rute penerbangan di dua kabupaten setempat terganggu.
Selain Bandara Blimbingsari Banyuwangi, aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Lombok Praya, Bandara Selaparang Lombok juga diperpanjang penutupannya hingga Jumat (6/11) pukul 07.45 WIB karena masih terdampak aktivitas Gunung Barujari.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: