Hong Kong (ANTARA News) - Bursa saham-bursa saham besar di Asia mengabaikan sentimen negatif dari Wall Street, Kamis ini, di mana bursa Shanghai naik tajam dan saham yang baru IPO Japan Post melonjak tajam di bursa Tokyo.

Indeks saham gabungan Shanghai sampai mencatat angka tertingi dalam 10 pekan terakhir sampai 09.30 WIB, sehingga memperpanjang kenaikan yang terjadi sehari sebelumnya ketika pasar reli sampai lebih dari empat persen dengan harapan munculnya reformasi ekonomi.

Indeks Nikkei 225 pada Bursa Saham Tokyo naik 1,03 persen sampai 09.45 WIB, sedangkan Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 0,27 persen.

Partai Komunis Tiongkok menerbitkan pedoman rencana pembangunan 2016-2020, Selasa, termasuk seruan liberalisasi pasar modal dan pasar uang, menyusul sebuah pertemuan tingkat tinggi pekan lalu.

"Pemerintah berhasil menenangkan short selling," kata Francis Cheung dari lembaga pialang CLSA, Hong Kong.

Wall Street anjlok setelah bos Federal Reserve Janet Yellen menyatakan kemungkinan suku bunga AS dipertahankan pada tingkat saat ini.

Akibatnya indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 0,28 persen, sedangkan indeks S&P 500 tertekaan 0,35 persen, dan Nasdaq terjun 0,05 persen.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 tertekan 1,1 persen, sedangkan di Seoul hanya turun 0,4 persen.

Sebaliknya, yuan, won Korea Selatan dan rupiah turun terhadap greenback.

Di pasar minyak, minyak patokan West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember naik 18 persen pada 46,50 dolar AS dan minyak Brent untuk pengiriman Desember naik 25 sen menjadi 48,83 dolar AS per barel, demikian AFP.