Oleh Donatus Dasapurna Putranta
Pangkalpinang (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pangkalpinang menyatakan jumlah titik panas di daratan Bangka Belitung terdeteksi oleh satelit terra dan aqua kembali meningkat dari dua menjadi 14 titik.
"Meningkatnya jumlah titik panas ini dikarenakan kebakaran hutan dan lahan yang kebanyakan dilakukan secara sengaja oleh masyarakat, seperti membuka lahan dengan cara dibakar," kata staf Koordinator Unit Analisis BMKG Pangkalpinang Deas Achmad Rivai di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, jumlah titik panas terbanyak berada di Kabupaten Bangka Selatan yang terpantau sebanyak sembilan titik.
"Titik panas ini tersebar di dua daerah, yakni di Kecamatan Toboali sebanyak tiga titik dan Kecamatan Payung yang terdeteksi ada enam titik panas," katanya.
Sisanya berada di Kabupaten Bangka Tengah sebanyak tiga titik panas yang terdeteksi di Kecamatan Koba.
"Sedangkan di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur terpantau masing-masing satu titik panas yang tersebar di Kecamatan Membalong dan Kelapa kampit," katanya.
Menurut dia, saat ini curah hujan di daerah Babel relatif rendah dengan kelembapan mencapai 95 persen sehingga banyak lahan yang mengalami kekeringan.
"Lahan kering ini rentan kebakaran jika tidak hati-hati. Apalagi jika perilaku pembakaran lahan masih dilakukan oleh masyarakat," katanya.
Terkait dengan kondisi cuaca kemarau saat ini, kata dia, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memicu terjadinya kebakaran, apalagi cuaca panas disertai dengan angin.
BENCANA ASAP - Titik panas di Babel meningkat
5 November 2015 10:32 WIB
Kebakaran hutan dan lahan. (ANTARA FOTO/Regina Safri)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: