Operator perpanjang penutupan Bandara Ngurah Rai
4 November 2015 08:54 WIB
Petugas bandara memberi penjelasan kepada sejumlah warga negara asing saat mereka menunggu jadwal penerbangannya di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Rabu (4/11). Bandara Ngurah Rai menutup semua penerbangan pada Selasa (3/11) mulai pukul 19:30 WITA karena peningkatan gangguan debu vulkanik Gunung Barujari di NTB dan masih akan dievaluasi hingga waktu yang belum ditentukan. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Kuta, Bali, (ANTARA News) - PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, akhirnya memperpanjang masa penutupan bandara setempat sebagai dampak dari sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Barujari (anak Gunung Rinjani) di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Kami perpanjang penutupan hingga Kamis 5 November 2015 tetapi itu tergantung situasi terkini," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Trikora Harjo di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Pihak operator bandara kemudian mengeluarkan surat pemberitahuan kepada seluruh personel penerbangan di dunia atau "notice to airman" (Notam) dengan nomor A-2472/15.
Notam itu berlaku hingga Kamis (5/11) pukul 08.45 Wita namun kondisi itu bisa berubah sewaktu-waktu dengan mempertimbangkan kondisi cuaca berdasarkan rekomendasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Sebelumnya pada Rabu (3/11) dua maskapai penerbangan Australia telah lebih dahulu membatalkan jadwal penerbangan dari dan ke Bali yang dilayani maskapai Jetstar dan Virgin Australia dengan rute beberapa kota di negeri Kanguru itu yakni Brisbane, Perth, Sydney, Melbourne dan Adelaide.
Pihak operator bandara kemudian menutup seluruh operasional bandara pada hari yang sama pukul 19.30-23.30 WITA dan kini diperpanjang hingga Kamis (5/11) sekitar pukul 08.45 WITA.
Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan laporan BMKG, abu vulkanik Gunung Barujari mengarah ke arah barat atau menutupi jalur udara pada ketinggian sekitar 16 ribu kaki atau menuju Pulau Dewata.
Akibat dampak letusan anak Gunung Rinjani itu, operator bandara terpaksa menutup seluruh operasional penerbangan.
"Kami perpanjang penutupan hingga Kamis 5 November 2015 tetapi itu tergantung situasi terkini," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Trikora Harjo di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Pihak operator bandara kemudian mengeluarkan surat pemberitahuan kepada seluruh personel penerbangan di dunia atau "notice to airman" (Notam) dengan nomor A-2472/15.
Notam itu berlaku hingga Kamis (5/11) pukul 08.45 Wita namun kondisi itu bisa berubah sewaktu-waktu dengan mempertimbangkan kondisi cuaca berdasarkan rekomendasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Sebelumnya pada Rabu (3/11) dua maskapai penerbangan Australia telah lebih dahulu membatalkan jadwal penerbangan dari dan ke Bali yang dilayani maskapai Jetstar dan Virgin Australia dengan rute beberapa kota di negeri Kanguru itu yakni Brisbane, Perth, Sydney, Melbourne dan Adelaide.
Pihak operator bandara kemudian menutup seluruh operasional bandara pada hari yang sama pukul 19.30-23.30 WITA dan kini diperpanjang hingga Kamis (5/11) sekitar pukul 08.45 WITA.
Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan laporan BMKG, abu vulkanik Gunung Barujari mengarah ke arah barat atau menutupi jalur udara pada ketinggian sekitar 16 ribu kaki atau menuju Pulau Dewata.
Akibat dampak letusan anak Gunung Rinjani itu, operator bandara terpaksa menutup seluruh operasional penerbangan.
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: