Malam ini, hujan diprediksi guyur sebagian Jabodetabek
2 November 2015 15:45 WIB
Dokumentasi seorang anak menggunakan payung ketika hujan lebat turun di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu malam (1/11). Hujan lebat sangat membantu menghilangkan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di sana. (ANTARA FOTO/Saptono)
Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah di Jabodetabek akan diguyur hujun hingga malam ini.
BMKG dalam informasi dihimpun di Jakarta, Senin, memprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang lebat terjadi pada pukul 15.00 WIB di wilayah Cinere, Margonda, Depok, Sawangan, Parung, Cimanggis, Citayam, Bojonggede, Cilebut, dan Puncak.
Hujan diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 19.00 WIB dan meluas ke wilayah Cisarua, Ciawi, Bogor, Ciomas, Ciputat, Serpong, Lebak Bulus, Pondok Cabe, dan sekitarnya.
Kemarau panjang melanda hampir seluruh Indonesia sejak Mei ini, yang sebagian disumbang gelombang panas siklinal El Nino. Bukan cuma kering, namun hal ini juga memicu kebakaran hutan dan lahan di sebagian Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan.
Kabut asap yang membahayakan kesehatan manusia melingkupi provinsi-provinsi itu, belasan orang telah kehilangan nyawanya.
Kekeringan juga menyebabkan penurunan muka air tanah. Di sebagian wilayah Jakarta, penurunan muka air tanah itu telah terjadi sejak beberapa bulan lalu.
BMKG dalam informasi dihimpun di Jakarta, Senin, memprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang lebat terjadi pada pukul 15.00 WIB di wilayah Cinere, Margonda, Depok, Sawangan, Parung, Cimanggis, Citayam, Bojonggede, Cilebut, dan Puncak.
Hujan diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 19.00 WIB dan meluas ke wilayah Cisarua, Ciawi, Bogor, Ciomas, Ciputat, Serpong, Lebak Bulus, Pondok Cabe, dan sekitarnya.
Kemarau panjang melanda hampir seluruh Indonesia sejak Mei ini, yang sebagian disumbang gelombang panas siklinal El Nino. Bukan cuma kering, namun hal ini juga memicu kebakaran hutan dan lahan di sebagian Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan.
Kabut asap yang membahayakan kesehatan manusia melingkupi provinsi-provinsi itu, belasan orang telah kehilangan nyawanya.
Kekeringan juga menyebabkan penurunan muka air tanah. Di sebagian wilayah Jakarta, penurunan muka air tanah itu telah terjadi sejak beberapa bulan lalu.
Pewarta: Monalisa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: