Cilacap (ANTARA News) - Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap memprediksi bahwa wilayah Jawa Tengah bagian selatan telah memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan.
"Dari pantauan kami, hujan mulai membasahi sejumlah wilayah di Jateng selatan seperti kota Cilacap, Majenang, Purbalingga, Purwokerto. Bahkan, di Banjarnegara sempat terjadi puting beliung," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Senin.
Dia memprakirakan bahwa masa pancaroba tidak lama sehingga awal musim hujan di wilayah Jateng bagian selatan akan berlangsung sesuai prakiraan, yakni antara dasarian (10 hari) pertama dan dasarian kedua bulan November.
Kendati demikian, dia memprakirakan curah hujan selama bulan November 2015 berada di bawah kondisi normal karena masih adanya pengaruh fenomena El Nino.
"Dalam kondisi normal, khususnya di kota Cilacap, curah hujan pada bulan November berkisar 400-500 milimeter per bulan. Bulan November 2015 kemungkinan kurang karena masih terpengaruh El Nino sehingga curah hujannya di bawah normal," jelasnya.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan jika dilihat secara kumulatif dalam sehari, intensitas hujan yang turun diprakirakan ringan hingga sedang.
Akan tetapi jika dilihat curahan dalam hitungan jam, dia memprakirakan intensitas hujan yang turun masuk kategori lebat.
"Kalau dilihat curahan dalam hitungan jam, intensitasnya lebat tapi sebentar. Namun kalau diakumulasikan masuk kategori ringan hingga sedang," tegasnya.
Dalam hal ini, kata dia, curah hujan 50-100 milimeter per hari termasuk kategori sedang dan di atas 100 milimeter per hari termasuk lebat.
Oleh karena masih adanya pengaruh El Nino, lanjut dia, akumulasi hujan selama bulan November 2015 diprakirakan di bawah normal.
BMKG memprediksi Jateng selatan masuki masa pancaroba
2 November 2015 14:15 WIB
Ilustrasi - Layar Monitor BMKG (FOTO ANTARA/Dewi Fajriani)
Pewarta: Sumarwoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: