Kota Vatikan (ANTARA News) - Paus Fransiskus, Minggu, mengindikasikan rencana kunjungannya ke Afrika Tengah bulan ini mungkin dibatalkan jika kekerasan antara warga Kristen dan Muslim di negara tersebut makin memburuk.
Berbicara pada puluhan ribu orang di Lapangan Santo Petrus, ia mengungkapkan seruan untuk mengakhiri lingkaran kekerasan di negara yang akan ia kunjungi pada 28-29 November mendatang, yang juga dalam rangkaian kunjungannya ke Kenya dan Uganda, lapor Reuters.
Paus Fransiskus menyatakan harapannya untuk bisa berkunjung ke negara-negara tersebut, padahal sebelumnya ia memastikan keberangkatannya.
Sebuah number senior di Vatikan mengatakan kalimat itu dipilih karena merebaknya kekerasan di ibu kota Bangui, dimana Paus dijadwalkan mengunjungi sebuah masjid di wilayah paling berbahaya tersebut.
"Jika situasi memburuk, ia menyadari dirinya tidak bisa pergi," ujar sumber itu.
Kamis (29/10) lalu, empat orang tewas karena amuk massa, mengakibatkan total korban tewas mencapai 11 orang, termasuk tiga juru runding dari aliansi Muslim Seleka yang datang ke Bangui untuk pembicaraan damai.
Sebagian besar pemberontak Muslim Seleka merebut kekuasaan di negara mayoritas Kristen itu dalam sebuah kudeta pada 2013, dan menimbulkan aksi balas dendam dari milisi Kristen yang dikenal sebagai anti-balaka.
Umat Muslim dan Kristen terbagi menjadi dua masyarakat terpisah di wilayah bekas koloni Prancis yang seluruhnya berbatasan dengan daratan itu. Puluhan ribu umat Muslim melarikan diri jauh ke utara dan menciptakan perbatasan secara de facto.
Selain mengancam kunjungan Paus, kekerasan yang terjadi di Afrika Tengah mungkin juga merusak rencana pelaksanaan pemilihan umum yang telah lama tertunda dan dijadwalkan pada Desember mendatang.
Pada Kamis (29/10), Presiden interim Catherine Samba Panza mengganti menteri pertahanan, pelayanan publik, dan keadilan, sebagai bagian dari perombakan kabinet.
Kekerasan telah berkobar di tengah hadirnya ribuan pasukan penjaga perdamaian PBB (MINUSCA), yang menurut sumber Vatikan akan dikerahkan untuk melindungi Paus jika jadi berkunjung ke Afrika Tengah.
(Uu.Y013/G003)
Paus isyaratkan pembatalan kunjungannya ke Afrika Tengah
2 November 2015 02:39 WIB
Paus Fransiskus melambaikan tangan saat ia menaiki pesawat untuk memulai kunjungannya ke Sri Lanka dan Filipina di Bandara Fiumicino, Roma, Italia, Senin (12/1). (REUTERS/Max Rossi)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: