Dua kubu Golkar sepakati satu Munas yang demokratis
1 November 2015 22:18 WIB
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie (kedua kanan), Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono (kiri) dan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan usai acara Syukuran dan Silaturahmi Nasional Partai Golkar di Jakarta, Minggu (1/11). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta Agung Laksono dan Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie sepakat menyiapkan Munas Partai Golkar yang demokratis secara bersama-sama, kata Agung Laksono pada Silaturrahmi Nasional Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu malam.
Agung menjelaskan, sebelum Silaturahmi Nasional, dia sudah bertemu dengan Aburizal Bakrie di suatu tempat yang dimediasi kader senior Partai Golkar guna menyikapi putusan kasasi Mahkamah Agung dan dari pertemuan ini kedua orang membuat beberapa kesepakatan.
Menurut Agung, dia dan Aburizal sama-sama berpandangan bahwa perselisihan Partai Golkar harus segera diakhiri. "Kami sepakat untuk sama-sama menyiapkan Munas Partai Golkar yang demokratis," kata Agung.
Kesepakatan lainnya, kata dia, adalah fokus menghadapi Pilkada serentak 9 Desember 2015 di mana Partai Golkar mengikuti Pilkada di 246 daerah.
"Kami juga sepakat untuk mendukung pemerintah dalam bentuk loyal kritis, mendukung terbuka tapi tetap kritis," kata Agung seraya menegaskan Partai Golkar akan menghentikan tindakan pecat-memecat baik di tingkat pusat maupun daerah.
Menurut dia, Partai Golkar harus segera mengakhiri perselisihan.
Agung menjelaskan, sebelum Silaturahmi Nasional, dia sudah bertemu dengan Aburizal Bakrie di suatu tempat yang dimediasi kader senior Partai Golkar guna menyikapi putusan kasasi Mahkamah Agung dan dari pertemuan ini kedua orang membuat beberapa kesepakatan.
Menurut Agung, dia dan Aburizal sama-sama berpandangan bahwa perselisihan Partai Golkar harus segera diakhiri. "Kami sepakat untuk sama-sama menyiapkan Munas Partai Golkar yang demokratis," kata Agung.
Kesepakatan lainnya, kata dia, adalah fokus menghadapi Pilkada serentak 9 Desember 2015 di mana Partai Golkar mengikuti Pilkada di 246 daerah.
"Kami juga sepakat untuk mendukung pemerintah dalam bentuk loyal kritis, mendukung terbuka tapi tetap kritis," kata Agung seraya menegaskan Partai Golkar akan menghentikan tindakan pecat-memecat baik di tingkat pusat maupun daerah.
Menurut dia, Partai Golkar harus segera mengakhiri perselisihan.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: