Yunani (ANTARA News) - Bank-bank Yunani membutuhkan tambahan modal lebih dari 14 miliar euro ($16 miliar) untuk menutupi kredit macet, kata Bank Sentral Eropa, Sabtu waktu setempat.

Jurang modal telah muncul terutama karena meningkatnya jumlah orang Yunani yang tidak mampu atau tidak mau membayar utang mereka, setelah perselisihan reformasi antara pemerintah sayap kiri dan pemberi pinjaman internasional melihat Yunani hampir meninggalkan euro.

Kontrol-kontrol penarikan uang tunai telah memeras ekonomi Yunani, pinjaman berisiko macet telah meningkat 7 miliar euro menjadi 107 miliar euro.

Itu kira-kira setengah dari semua kredit yang diberikan oleh empat bank besar di Yunani, kata ECB. Hampir 57 persen kredit yang dikucurkan Piraeus Bank, bank yang bernasib buruk, adalah berisiko.

Faktanya, bagaimanapun, pernyataan bahwa kebutuhan modal lebih kecil dari 25 miliar euro untuk membantu bailout bank-bank negara itu dapat mendorong investor seperti hedge fund untuk membeli saham.

Wakil Menteri Keuangan Jerman Jens Spahn mengatakan menarik investor akan mengurangi dukungan yang diperlukan dalam skema penyelamatan zona euro, Mekanisme Stabilitas Eropa.

Menteri Keuangan Yunani Tsakalotos mengatakan pada Sabtu bahwa ia optimistis bank-bank Yunani akan berhasil direkapitalisasi pada akhir tahun ini, demikian dilaporkan Reuters.