Presiden sebut Palangkaraya cerah saat kunjungi SD
31 Oktober 2015 16:19 WIB
Presiden Presiden Joko Widodo (tengah) disambut ratusan warga setibanya di Dusun Sido Mukti, Bukit Suban, Air Hitam, Sarolangun, Jambi, Jumat (30/10/15). Setelah mengunjungi Jambi, Presiden juga ke Palangkaraya, Kalteng, Sabtu (31/10/15) yang juga dilanda kabut asap parah. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Palangkaraya (ANTARA News) - Saat mengunjungi SD Negeri 8 Pahandut di Jl. Dr. Murjani Gang Purwosari, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan Palangkaraya sudah semakin cerah.
"Pertama alhamdulillah sampai di sini di Palangkaraya, daerah bagus," kata Presiden Jokowi di halaman sekolah yang lantainya terbuat dari papan kayu uli itu di Palangkaraya, Sabtu.
Cuaca di Palangkayara cukup cerah sehingga tidak ada lagi kabut asap. Hujan telah turun dalam dua hari terakhir sehingga kabut asap saat Presiden berkunjung sudah tidak terlihat dan terasakan lagi.
"Kita mau lihat ke Pulang Pisau cek pembuatan kanal bersekat, nanti akan kita pakai untuk pembuatan yang akan datang," katanya.
Namun pernyataan Presiden kepada media terhenti karena papan tempat berdiri Presiden mulai melengkung nyaris tak mampu menahan beban.
SD tersebut berdiri di lahan perairan sehingga bangunan sekolah layaknya rumah panggung yang berdiri di atas air.
Pada kesempatan itu, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berdialog dengan para siswa dan membagikan buku tulis kepada para siswa.
Saat berjalan menuju sekolah yang terletak puluhan meter melintasi gang sempit, masyarakat berdesakan untuk melihat dan bertemu Presiden mereka.
Di sekolah itu juga baru saja dipasangi membran untuk sistem sekolah aman asap yang dikembangkan ahli Biokimia ITB Zeily Nurachman.
Kepala Sekolah SDN 8 Pahandut di Jl. Dr. Murjani Gang Purwosari, Kota Palangkaraya, Kalteng Delawaty A. Narang mengatakan jumlah siswa di SD itu seluruhnya 90 orang.
"Semua ada 90 orang. Dari sekitar sini, mereka menengah ke bawah, tukang becak, buruh cuci, tukang pentol (bakso)," katanya, lalu menambahkan bahwa sejak pekan ini sekolah sudah masuk seperti biasa karena kabut asap relatif sudah jauh berkurang.
"Kami total anak-anak belajar di rumah 30 hari. Sehari libur besok masuk tergantung asap. Juga ada pengurangan jam pelajaran, satu jam maju," katanya.
Sebelum meninggalkan SD itu Presiden terlebih dahulu berfoto bersama para siswa di sekolah tersebut.
Saat meninggalkan sekolah, Presiden disambut antusias masyarakat setempat, mereka berteriak histeris dan berdesakan untuk bisa melihat dari dekat dan bersalaman dengan Presiden. Jokowi pun menyalami mereka sambil berjalan melewati gang-gang sempit dari papan yang kanan kirinya berdiri rumah-rumah panggung sangat sederhana.
Sementara Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang mengenakan pakaian warna hijau tua sebelum masuk ke mobil dinasnya masih menyempatkan untuk membagikan buku kepada anak-anak yang mengerubutinya.
"Pertama alhamdulillah sampai di sini di Palangkaraya, daerah bagus," kata Presiden Jokowi di halaman sekolah yang lantainya terbuat dari papan kayu uli itu di Palangkaraya, Sabtu.
Cuaca di Palangkayara cukup cerah sehingga tidak ada lagi kabut asap. Hujan telah turun dalam dua hari terakhir sehingga kabut asap saat Presiden berkunjung sudah tidak terlihat dan terasakan lagi.
"Kita mau lihat ke Pulang Pisau cek pembuatan kanal bersekat, nanti akan kita pakai untuk pembuatan yang akan datang," katanya.
Namun pernyataan Presiden kepada media terhenti karena papan tempat berdiri Presiden mulai melengkung nyaris tak mampu menahan beban.
SD tersebut berdiri di lahan perairan sehingga bangunan sekolah layaknya rumah panggung yang berdiri di atas air.
Pada kesempatan itu, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berdialog dengan para siswa dan membagikan buku tulis kepada para siswa.
Saat berjalan menuju sekolah yang terletak puluhan meter melintasi gang sempit, masyarakat berdesakan untuk melihat dan bertemu Presiden mereka.
Di sekolah itu juga baru saja dipasangi membran untuk sistem sekolah aman asap yang dikembangkan ahli Biokimia ITB Zeily Nurachman.
Kepala Sekolah SDN 8 Pahandut di Jl. Dr. Murjani Gang Purwosari, Kota Palangkaraya, Kalteng Delawaty A. Narang mengatakan jumlah siswa di SD itu seluruhnya 90 orang.
"Semua ada 90 orang. Dari sekitar sini, mereka menengah ke bawah, tukang becak, buruh cuci, tukang pentol (bakso)," katanya, lalu menambahkan bahwa sejak pekan ini sekolah sudah masuk seperti biasa karena kabut asap relatif sudah jauh berkurang.
"Kami total anak-anak belajar di rumah 30 hari. Sehari libur besok masuk tergantung asap. Juga ada pengurangan jam pelajaran, satu jam maju," katanya.
Sebelum meninggalkan SD itu Presiden terlebih dahulu berfoto bersama para siswa di sekolah tersebut.
Saat meninggalkan sekolah, Presiden disambut antusias masyarakat setempat, mereka berteriak histeris dan berdesakan untuk bisa melihat dari dekat dan bersalaman dengan Presiden. Jokowi pun menyalami mereka sambil berjalan melewati gang-gang sempit dari papan yang kanan kirinya berdiri rumah-rumah panggung sangat sederhana.
Sementara Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang mengenakan pakaian warna hijau tua sebelum masuk ke mobil dinasnya masih menyempatkan untuk membagikan buku kepada anak-anak yang mengerubutinya.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: