New York (ANTARA News) - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap mata uang utama lainnya di New York pada Jumat (Sabtu pagi WIB) karena data ekonomi lemah negara itu mengurangi ekspektasi pasar pada kenaikan suku bunga akhir tahun ini.
Data pendapatan dan belanja pribadi konsumen Amerika Serikat keluar lebih rendah dari yang diharapkan, meningkat masing-masing 0,1 persen pada September menurut Departemen Perdagangan negara itu Jumat.
Indeks harga untuk pengeluaran konsumsi pribadi, ukuran tingkat inflasi yang disukai oleh Federal Reserve, menurun 0,1 persen pada September menyusul penurunan kurang dari 0,1 persen pada Agustus.
Sementara angka akhir indeks sentimen konsumen yang diterbitkan oleh Thomson Reuters/University of Michigan berada di tingkat 90,0 untuk Oktober, gagal memenuhi konsensus pasar 92,5.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,38 persen menjadi 96,909 pada akhir perdagangan.
Seperti dilansir kantor berita Xinhua, pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1005 dolar AS dari 1,0980 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5435 dolar AS dari 1,5315 dolar pada sesi sebelumnya.
Dolar Australia menguat menjadi 0,7134 dolar AS dari 0,7077 dolar.
Dolar AS dibeli 120,71 yen Jepang, lebih rendah dari 121,11 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga turun menjadi 0,9881 franc Swiss dari 0,9897 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3084 dolar Kanada dari 1,3158 dolar Kanada. (Uu.A026)
Dolar AS tertekan data ekonomi suram
31 Oktober 2015 07:52 WIB
Nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama lainnya tertekan data ekonomi Amerika Serikat yang melemah.(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: