Polisi tegaskan pembubaran demo buruh kondusif
31 Oktober 2015 01:47 WIB
Aksi Buruh Se-Jabodetabek Ribuan buruh dari berbagai aliansi se-Jabodetabek melakukan 'longmarch' di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (30/10). Mereka menggelar aksi unjuk rasa untuk menolak Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan yang menjadi dasar formula perhitungan upah minimum provinsi (UMP). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Pihak Polda Metro Jaya menyatakan proses pembubaran aksi demo buruh di depan Istana Kepresidenan, Jakarta berjalan kondusif kendati sempat diwarnai dengan semprotan air ke arah massa.
"Sebanyak 10 kali watercanon menyemprotkan air ke arah kendaraan sound system massa aksi buruh namun situasi kondusif," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal di Jakarta, Jumat malam.
Iqbal mengatakan petugas kepolisian mengambil tindakan pembubaran paksa buruh dengan cara menyemprotkan air karena aksi demo telah melebihi batas jam ketentuan hingga pukul 18.00 WIB.
Iqbal menyatakan polisi sempat bernegosiasi dengan pimpinan organisasi buruh namun pendemo tidak meninggalkan lokasi sehingga petugas membubarkan pengunjuk rasa.
Sekitar pukul 19.00 WIB, petugas kepolisian membubarkan paksa ribuan buruh yang telah berunjuk rasa sejak Jumat pagi.
Ribuan buruh yang berada di sekitar kawasan Jalan Medan Merdeka Utara Jakarta Pusat meninggalkan Istana Kepresidenan dengan pengawalan dari petugas kepolisian.
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri sempat menerima perwakilan serikat pekerja/serikat buruh yang mengadakan unjuk rasa terkait Peraturan Pemerintah (PP) pomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Deputi Kantor Staf Presiden Eko Sulistyo ikut menerima perwakilan buruh bersama Hanif Dhakiri.
"Kalau soal demo atau menyampaikan pendapat itu kan hak demokrasi dari rakyat yang tentunya harus kita hormati dan kita hargai. Tapi yang perlu kita sampaikan adalah kebijakan pengupahan itu merupakan kebijakan yang terbaik yang bisa kita ambil," kata Menaker seusai menemui perwakilan buruh.
"Sebanyak 10 kali watercanon menyemprotkan air ke arah kendaraan sound system massa aksi buruh namun situasi kondusif," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal di Jakarta, Jumat malam.
Iqbal mengatakan petugas kepolisian mengambil tindakan pembubaran paksa buruh dengan cara menyemprotkan air karena aksi demo telah melebihi batas jam ketentuan hingga pukul 18.00 WIB.
Iqbal menyatakan polisi sempat bernegosiasi dengan pimpinan organisasi buruh namun pendemo tidak meninggalkan lokasi sehingga petugas membubarkan pengunjuk rasa.
Sekitar pukul 19.00 WIB, petugas kepolisian membubarkan paksa ribuan buruh yang telah berunjuk rasa sejak Jumat pagi.
Ribuan buruh yang berada di sekitar kawasan Jalan Medan Merdeka Utara Jakarta Pusat meninggalkan Istana Kepresidenan dengan pengawalan dari petugas kepolisian.
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri sempat menerima perwakilan serikat pekerja/serikat buruh yang mengadakan unjuk rasa terkait Peraturan Pemerintah (PP) pomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Deputi Kantor Staf Presiden Eko Sulistyo ikut menerima perwakilan buruh bersama Hanif Dhakiri.
"Kalau soal demo atau menyampaikan pendapat itu kan hak demokrasi dari rakyat yang tentunya harus kita hormati dan kita hargai. Tapi yang perlu kita sampaikan adalah kebijakan pengupahan itu merupakan kebijakan yang terbaik yang bisa kita ambil," kata Menaker seusai menemui perwakilan buruh.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: