Jambi (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan Suku Anak Dalam di Sarolangun, Jambi, harus segera dicarikan sumber penghasilan setelah hutan yang selama ini menjadi sumber penghidupan sehari-hari mereka menyempit akibat kebakaran.

"Cukup banyak lahan mereka yang terbakar. Maka sekarang perlu dicarikan solusi dengan keberlanjutan kebutuhan hidup mereka," kata Mensos Khofifah di Samolangun, Jambi, Jumat.

Mensos mengatakan Anak Rimba ini perlu diperhatikan sumber penghasilannya agar tidak terjadi bencana sosial akibat ketersendatan ekonomi mereka.

Secara alamiah, kata dia, Suku Anak Dalam ini mampu bertahan hidup dengan mengambil hasil hutan tetapi mereka kini terdesak setelah hutan mereka terbakar. Belum lagi kekeringan membuat sejumlah hasil hutan tidak dapat dipanen.

Setelah kunjungan dan atas permintaan Presiden Joko Widodo pada Jumat, masih kata Mensos, Bupati Samolangun rencananya menyiapkan lahan minimal 1,5 hektare untuk Suku Anak Dalam sehingga mereka bisa berladang. Ditargetkan, lahan itu tersedia sebelum Desember 2015.

Menurut Mensos, terdapat kendala dalam mengubah mata pencaharian Suku Anak Dalam. Proses adaptasi Suku Anak Dalam menuju sistem kehidupan sosial yang baru pasti butuh waktu panjang disertai pendampingan.

"Lembaga pemberdayaan Suku Anak Dalam seperti Warsi ini harus banyak kita dengar agar Anak Rimba tidak tercerabut dari akar budaya yang membesarkan mereka. Sehingga jika ada opsi baru untuk sumber mata pencaharian atau sumber dari status sosial mereka maka tidak ada guncangan budaya atau cultural shock di dalamnya," kata dia.