Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Agus Supriatna, mengatakan, Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, di Jakarta Timur, tidak akan menjadi bandar udara sipil, meskipun PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS) memenangkan gugatan menyangkut kewenangan pengelolaan bandara itu.

"Jangan berpikiran ini nanti jadi bandara sipil semua. Ini kan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, itu titik pertahanan udara ibu kota ada di situ, pusatnya pertahanan," kata Agus, usai bertemu Wakil Presiden, Jusuf Kalla, di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan kewenangan pengelolaan yang dimenangi PT ATS, yang merupakan anak perusahaan Lion Air, akan dibuat kesepakatan bersama dengan Induk Koperasi Angkatan Udara dan PT Angkasa Pura.

Bentuk kesepakatan nantinya akan dibicarakan lebih lanjut dengan ketiga pihak.

"Ini nanti akan ada kerja sama pengelolaan itu, ada koperasi AU (Inkopau), Angkasa Pura dan ATS itu. Saya sebagai Kepala Staf AU sebagai penengah supaya (Halim Perdanakusuma) ini bisa dikelola dengan baik oleh mereka," jelas dia.

Agus menegaskan, dengan dimenangkannya perkara kewenangan pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma, bukan berarti Lion Group berwenang memiliki kawasan ini.

"Siapa saja yang menang, ini untuk mengelola, bukan mengambilalih, maka lebih baik dibicarakan sebaik-baiknya untuk dikelola dengan baik," tambahnya.

Agus juga telah memanggil para petinggi perusahaan maskapai penerbangan ini untuk membicarakan lebih lanjut mengenai perjanjian pengelolaan bersama terhadap Bandara Halim Perdanakusuma.

"Sudah ada pembicaraan, saya sudah panggil semua bos-bosnya itu. Nanti akan kita buat bagaimana kerja sama pengelolaan itu, jadi ada suatu jalan tengah yang baik," tegas Agus.