BENCANA ASAP - BNPB: penderita ISPA mencapai 529.527 orang
30 Oktober 2015 11:29 WIB
Ilustrasi - Seorang anak lelaki duduk di sebelah adiknya yang terbaring sakit saat menjalani rawat inap di bangsal anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Doris Sylvanus, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (29/10). (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) akibat kabut asap mencapai 529.527 orang di enam provinsi di Sumatera dan Kalimantan.
"Jumlah penderita ISPA akibat kabut asap sebagai dampak dari kebakaran hutan dan lahan mencapai 529.527 orang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat pagi.
Jumlah penderita ISPA, masing-masing di enam provinsi yaitu Kalimantan Tengah 60.225 orang, Riau 79.888 orang, Jambi 129.229 orang, Sumatera Selatan 115.484 orang, Kalimantan Barat 46.672 orang, dan Kalimantan Selatan 98.029 orang.
Data tersebut, ujarnya, berdasarkan laporan yang masuk ke BNPB pada 29 Oktober 2015. Namun, kemungkinan jumlah penderita yang sebenarnya lebih daripada itu.
Diperkirakan masih banyak masyarakat yang menderita ISPA namun tidak berobat ke Puskesmas atau ke rumah sakit. "Bisa jadi mereka berobat mandiri sehingga tidak tercatat," katanya.
Sutopo mengatakan pemerintah terus berupaya mengatasi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan.
Sejumlah rumah singgah juga telah didirikan sebagai lokasi evakuasi bagi warga yang terpapar kabut asap.
"Jumlah penderita ISPA akibat kabut asap sebagai dampak dari kebakaran hutan dan lahan mencapai 529.527 orang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat pagi.
Jumlah penderita ISPA, masing-masing di enam provinsi yaitu Kalimantan Tengah 60.225 orang, Riau 79.888 orang, Jambi 129.229 orang, Sumatera Selatan 115.484 orang, Kalimantan Barat 46.672 orang, dan Kalimantan Selatan 98.029 orang.
Data tersebut, ujarnya, berdasarkan laporan yang masuk ke BNPB pada 29 Oktober 2015. Namun, kemungkinan jumlah penderita yang sebenarnya lebih daripada itu.
Diperkirakan masih banyak masyarakat yang menderita ISPA namun tidak berobat ke Puskesmas atau ke rumah sakit. "Bisa jadi mereka berobat mandiri sehingga tidak tercatat," katanya.
Sutopo mengatakan pemerintah terus berupaya mengatasi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan.
Sejumlah rumah singgah juga telah didirikan sebagai lokasi evakuasi bagi warga yang terpapar kabut asap.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015
Tags: