OTP penerbangan haji Garuda capai 83 persen
30 Oktober 2015 06:07 WIB
Kedatangan Jamaah Haji Jamaah haji kloter pertama mengantre turun dari pesawat saat tiba di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (29/9). Sebanyak 360 jamaah haji asal Kabupaten Cilacap kembali ke tanah air setelah menjalankan ibadah haji. (ANTARA FOTO/ Aloysius Jarot Nugroho)
Jakarta (ANTARA News) - Maskapai nasional Garuda Indonesia telah menyelesaikan penerbangan haji 1436 H dengan tingkat ketepatan penerbangan (on time performance/OTP) secara keseluruhan mencapai 83,34 persen.
"Dengan mendaratnya pesawat pada Senin (26/10) yang mengangkut 295 jemaah haji di Bandara Internasional Sultan Hasanudin Makassar, menandai selesainya Garuda yang menerbangkan 82.883 jemaah haji," kata Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo usai penyambutan Boeing B777-300 ER di kawasan Bandara Soekarno Hatta Jakarta di Cengkareng, Tangerang, Banten, Kamis (29/10) malam.
Arif mengatakan nilai OTP tahun ini sedikit menurun jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai 90 persen karena ada beberapa faktor, seperti dampak perubahan waktu terbang "reschedulling".
"Faktornya, seperti penurunan waktu wukuf dari 22 September menjadi 23 September yang diikuti oleh keputusan jemaah haji tidak boleh meninggalkan Mekkah sebelum 26 September. Berbagai hal ini mengakibatkan reschedulling," kata Arif.
Pelaksanaan fase keberangkatan haji dimulai pada 21 Agustus hingga 17 September 2015, sedangkan fase pemulangan berlangsung pada 28 September hingga 26 Oktober 2015.
Adapun 82.883 jemaah haji yang diterbangkan tergabung dalam 210 kelompok terbang (kloter) dari sembilan embarkasi, yakni Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Banjarmasin, Solo, Balikpapan, Makassar dan Lombok.
Embarkasi Banda Aceh tercatat sebanyak 3.185 jemaah (delapan kloter), Medan 6.572 jamaah (17 kloter), Padang 4.937 jemaah (11 kloter), Jakarta 17.714 jemaah (39 kloter), Solo 26.489 jemaah (74 kloter), Banjarmasin 4.167 jemaah (12 kloter), Balikpapan 4.242 jemaah (12 kloter), Makassar 11.923 jemaah (27 kloter) dan Lombok 3.644 jemaah (10 kloter).
Garuda mengerahkan 11 pesawat terbang untuk penerbangan haji yang terdiri dari enam pesawat Air Bus berkapasitas 360 penumpang, empat pesawat Boeing 747 berkapasitas 455 penumpang dan satu pesawat Boeing 777 berkapasitas 393 penumpang.
"Dengan mendaratnya pesawat pada Senin (26/10) yang mengangkut 295 jemaah haji di Bandara Internasional Sultan Hasanudin Makassar, menandai selesainya Garuda yang menerbangkan 82.883 jemaah haji," kata Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo usai penyambutan Boeing B777-300 ER di kawasan Bandara Soekarno Hatta Jakarta di Cengkareng, Tangerang, Banten, Kamis (29/10) malam.
Arif mengatakan nilai OTP tahun ini sedikit menurun jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai 90 persen karena ada beberapa faktor, seperti dampak perubahan waktu terbang "reschedulling".
"Faktornya, seperti penurunan waktu wukuf dari 22 September menjadi 23 September yang diikuti oleh keputusan jemaah haji tidak boleh meninggalkan Mekkah sebelum 26 September. Berbagai hal ini mengakibatkan reschedulling," kata Arif.
Pelaksanaan fase keberangkatan haji dimulai pada 21 Agustus hingga 17 September 2015, sedangkan fase pemulangan berlangsung pada 28 September hingga 26 Oktober 2015.
Adapun 82.883 jemaah haji yang diterbangkan tergabung dalam 210 kelompok terbang (kloter) dari sembilan embarkasi, yakni Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Banjarmasin, Solo, Balikpapan, Makassar dan Lombok.
Embarkasi Banda Aceh tercatat sebanyak 3.185 jemaah (delapan kloter), Medan 6.572 jamaah (17 kloter), Padang 4.937 jemaah (11 kloter), Jakarta 17.714 jemaah (39 kloter), Solo 26.489 jemaah (74 kloter), Banjarmasin 4.167 jemaah (12 kloter), Balikpapan 4.242 jemaah (12 kloter), Makassar 11.923 jemaah (27 kloter) dan Lombok 3.644 jemaah (10 kloter).
Garuda mengerahkan 11 pesawat terbang untuk penerbangan haji yang terdiri dari enam pesawat Air Bus berkapasitas 360 penumpang, empat pesawat Boeing 747 berkapasitas 455 penumpang dan satu pesawat Boeing 777 berkapasitas 393 penumpang.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: